RK Minta Daerah Kembangkan Proyek EBT di Tengah Invasi Rusia-Ukraina
Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) Ridwan Kamil mengatakan kondisi demikian harus menjadi momentum bagi daerah-daerah penghasil minyak bumi dan gas (migas).
Ridwan Kamil mendorong daerah itu memanfaatkan windfall profit (keuntungan mendadak) dan dana bagi hasil (DBH) migas untuk pengembangan energi terbarukan.
Ridwan Kamil alias RK menilai Indonesia punya potensi menghasilkan energi terbarukan (EBT). Namun, lanjut dia, keseriusan dari pemerintah daerah untuk mengembangkan energi terbarukan masih sangat kecil.
"Saya imbau daerah-daerah penghasil migas, pelan-pelan kita siapkan proyek-proyek energi terbarukan. Sambil kita mengurusi migas yang di depan mata," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil dalam keterangan yang diterima detikjabar, Kamis (17/3/2022).
Kang Emil mengaku siap membantu daerah tercatat sebagai anggota ADPMET untuk mengembangkan proyek energi terbarukan. Seperti mencari investor dalam pengembangannya.
"ADPMET siap menjadi fasilitator untuk daerah-daerah dalam mengembangkan pembangkit listrik renewable, khususnya di desa-desa. Kepada anggota ADPMET silakan menyampaikan proposal kepada ADPMET, sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing," kata pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Jabar itu.
Kang Emil mendorong agara anggota ADMPET membuat program yang dapat diaplikasikan, meskipun sederhana. "Saya Sebagai Ketua ADPMET bersedia membantu mencarikan investor, asalkan daerah sudah siap dengan data-datanya, tetapi no data no action." ucap Kang Emil.
Kang Emil berharap invasi Rusia ke Ukraina berakhir. Kedua pihak sepakat berdamai. Sebab, kondisi tersebut berpengaruh terhadap ekonomi dunia, salah satunya harga minyak.
Ia berharap ADPMET bisa menjadi pelopor bagi daerah lainnya dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia kedepannya.
Senada disampaikannya Sekretaris Jendral (Sekjen) ADPMET Andang Bachtiar memprediksi adanya peningkatan penerimaan daerah dari DBH Migas. Andang menegaskan ADMPET siap mengembangkan pilot-pilot project energi terbarukan.
Bachtiar menegaskan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina berpengaruh terhadap harga minyak dunia.
"ADPMET melihat kenaikan Indonesian Crude Price (ICP) ICP saat ini dapat dimanfaatkan sebagai berkah bagi daerah penghasil migas. Sehingga daerah bisa turut serta mengembangkan potensi energi baru dan terbarukan dari kenaikan DBH yang akan diterima nantinya," katanya.
Sekadar diketahui, Jabar memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak dalam bidang PT Migas Hulu Jabar (MUJ). MUJ sudah mengelola Participating Interest (PI) di Wilayah Kerja Offshore North West Java (ONWJ) sejak 2019. Perusahaan ini tengah berupaya mengembangkan energi terbarukan.
Simak Video "Rusia Disebut Culik Walkot Melitopol, Ukraina Beri Bukti CCTV"

(sud/yum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar