Roscosmos: Sanksi Rusia Bisa Buat ISS Seberat 500 Ton Jatuh ke Bumi Halaman all - Kompas - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Roscosmos: Sanksi Rusia Bisa Buat ISS Seberat 500 Ton Jatuh ke Bumi Halaman all - Kompas

Share This

 

Roscosmos: Sanksi Rusia Bisa Buat ISS Seberat 500 Ton Jatuh ke Bumi Halaman all - Kompas.com

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) adalah laboratorium penelitian di luar Bumi.

MOSKWA, KOMPAS.com - Kepala badan antariksa Rusia (Roscosmos) Dmitry Rogozin pada Sabtu (12/3/2022) memperingatkan, sanksi untuk Rusia dari negara-negara Barat dapat menyebabkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) jatuh.

Menurut Rogozin, sanksi Rusia yang beberapa di antaranya dijatuhkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina, dapat mengganggu pengoperasian pesawat luar angkasa Rusia yang melayani ISS.

Akibatnya, segmen Rusia di ISS--yang membantu menepatkan orbitnya--dapat terpengaruh, menyebabkan benda seberat 500 ton itu jatuh ke laut atau ke dara", tulis kepala Roscosmos tersebut di Telegram yang dikutip kantor berita AFP.

"Segmen Rusia memastikan bahwa orbit stasiun tepat (rata-rata 11 kali setahun), termasuk untuk menghindari puing-puing luar angkasa", kata Rogozin yang sering menyatakan dukungannya untuk tentara Rusia di Ukraina melalui jejaring sosial.

Sambil membuka peta lokasi kemungkinan ISS jatuh, dia menunjukkan bahwa itu tidak mungkin di Rusia.

Video Rekomendasi

Sanksi Invasi ke Ukraina, Aset Rusia Sebesar Rp 4,3 Kuadriliun Dibekukan

"Tetapi penduduk negara lain, terutama yang dipimpin oleh 'anjing perang', harus memikirkan akibat sanksi terhadap Roscosmos", lanjutnya, seraya menggambarkan negara-negara yang memberlakukan sanksi sebagai "gila".

Rogozin di Twitter bulan lalu juga menyuarakan ancaman jatuhnya stasiun luar angkasa ke Bumi sambil mengecam sanksi Barat.

Pada 1 Maret NASA mengatakan, sedang berusaha mencari solusi untuk menjaga ISS di orbit tanpa bantuan Rusia.

Para awak dan persediaan diangkut ke segmen Rusia oleh pesawat luar angkasa Soyuz.

Akan tetapi Rogozin mengatakan, peluncur yang digunakan untuk lepas landas berada dalam sanksi AS sejak 2021 dan di bawah sanksi Uni Eropa serta Kanada sejak 2022.

Roscosmos telah mengajukan banding ke NASA, Badan Antariksa Kanada, dan Badan Antariksa Eropa, dengan menuntut pencabutan sanksi yang mereka anggap ilegal terhadap perusahaannya.

Luar angkasa adalah salah satu area terakhir yang tersisa dalam kerja sama Amerika Serikat dan Rusia yang terus berlanjut.

Pada awal Maret, Roscosmos mengumumkan niatnya untuk memprioritaskan pembangunan satelit militer karena Rusia semakin terisolasi akibat perang di Ukraina.

Rogozin juga mengumumkan, Rusia tidak akan lagi memasok mesin roket Atlas dan Antares ke AS.

"Biarkan mereka terbang ke angkasa dengan sapu," tulisnya.

Pada 30 Maret, astronot AS Mark Vande Hei dan dua kosmonot Rusia Anton Shkaplerov serta Pyotr Dubrov dijadwalkan kembali ke Bumi dari ISS dengan pesawat Soyuz.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages