Ukraina: 400 Orang, Termasuk Tenaga Medis, Jadi Sandera Rusia - Republika - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Ukraina: 400 Orang, Termasuk Tenaga Medis, Jadi Sandera Rusia - Republika

Share This

 

Ukraina: 400 Orang, Termasuk Tenaga Medis, Jadi Sandera Rusia

Ukraina menyebut bahwa Rusia telah merebut sebuah rumah sakit di Mariupol.

 Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan rumah sakit Mariupol dengan kerusakan akibat serangan udara setelah serangan Rusia di Mariupol, Ukraina, Sabtu, 12 Maret 2022. Menurut Ukraina, pasukan Rusia telah menyandera sekitar 400 warga sipil, termasuk tenaga medis.
AP/Maxar Technologies
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan rumah sakit Mariupol dengan kerusakan akibat serangan udara setelah serangan Rusia di Mariupol, Ukraina, Sabtu, 12 Maret 2022. Menurut Ukraina, pasukan Rusia telah menyandera sekitar 400 warga sipil, termasuk tenaga medis.
Rep: Mabruroh Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KYIV -- Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan pada Rabu (16/3/2022) bahwa pasukan Rusia telah merebut sebuah rumah sakit di kota Mariupol yang terkepung. Pihak Rusia disebut menyandera sekitar 400 warga sipil.

"Tenaga medis di rumah sakit termasuk di antara para sandera yang ditangkap oleh pasukan Rusia," kata Vereshchuk, dilansir Anadolu Agency, Rabu (16/3/2022).

Menurut Vereshchuk, pasukan Rusia telah melepaskan tembakan di dalam rumah sakit. Mereka juga mengancam warga sipil yang mencoba melarikan diri dari kota.

Menurut sebuah sumber di Dewan Kota Mariupol, sedikitnya 2.000 kendaraan sipil telah meninggalkan Mariupol menggunakan rute evakuasi "tidak resmi" pada Selasa (15/3/2022). Pada Senin (14/3/2022), penasihat kepresidenan Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan, lebih dari 2.500 warga sipil telah tewas dalam serangan Rusia di Mariupol.

Baca Juga

Menurut perkiraan PBB, setidaknya 691 warga sipil telah tewas dan 1.143 terluka di seluruh Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
Bagaimanapun, PBB telah mengatakan bahwa angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

"Lebih dari tiga juta pengungsi telah meninggalkan negara itu dan sekitar 6,7 juta orang telah mengungsi," kata badan-badan PBB.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berpidato di depan Kongres Amerika Serikat pada Rabu (16/3/2022). Dalam pidatonya, ia mengutip peristiwa Pearl Harbor dan serangan teror 11 September 2001 seraya meminta Kongres AS untuk memberikan lebih banyak bantuan dalam upaya melawan invasi Rusia di negaranya.

"Kami membutuhkan Anda sekarang juga. Saya meminta Anda untuk berbuat lebih banyak," kata Zelenskyy dalam pidatonya yang disiarkan langsung di US Capitol dan disambut standing ovation oleh anggota parlemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages