Update Terkini: Ini Wilayah Ukraina yang telah Dikuasai Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia memulai serangan militer ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Hal ini dilakukan Moskow dengan dalih membebaskan hegemoni Barat di negeri tetangganya itu dan melindungi masyarakat etnis Rusia di timur Ukraina.
Memasuki hari keenam serangan ini, negara pimpinan Presiden Vladimir Putin dikabarkan telah menguasai beberapa wilayah perbatasan Ukraina. Dalam laporan CNN International misalnya, ini tersebar di wilayah timur, utara, dan selatan negara itu.
Di Utara, Rusia telah berhasil menguasai beberapa wilayah dekat kota Sumy dan Kharkiv. Meski begitu, ke Summy dan Kharkiv belum dapat dikuasai lantaran mendapatkan perlawanan sengit dari pihak Ukraina.
Wilayah utara dekat ibu kota Kyiv seperti Chernobyl juga dikuasai Moskow. Namun untuk merebut pusat kota sendiri, Rusia belum mampu melakukannya.
Di Front Timur, Rusia malah masuk cukup dalam ke Ukraina. Di antaranya di wilayah Donetsk dan Luhansk yang memang menjadi basis pemberontak Ukraina dan disokong Rusia sejak 2014.
Hanya kota Mariupol saja sejauh ini yang belum dikuasai. Kota ini sendiri merupakan wilayah pelabuhan penting Ukraina.
Di Selatan wilayah Laut Hitam, Rusia telah berhasil menguasai Krimea hingga masuk ke wilayah sekitar kota Kherson. Sama halnya seperti Donetsk dan Luhansk, wilayah selatan ini cenderung lebih mudah dikuasai karena Rusia telah mengontrol wilayah itu sejak 2014 silam.
Meski sudah menguasai ketiga wilayah itu, Rusia belum bisa memasuki wilayah Barat Ukraina. Wilayah ini sendiri berbatasan dengan negara-negara anggota NATO seperti Polandia, Slovakia, Hungaria, serta Romania.
Sementara itu, perundingan damai Rusia dan Ukraina sudah dilakukan sejak Senin. Namun sayangnya perundingan belum membuahkan hasil gencatan senjata.
Putaran kedua akan dilakukan hari ini. Meski begitu, serangan udara masih sengit dilakukan Rusia di dua kota yakni Kyiv dan Kharkiv.
Sebelumnya, Kremlin tertangkap citra satelit mengirimkan konvoi militer besar-besaran menuju wilayah kota itu. Bahkan, panjang konvoi itu disebutkan mencapai 64 km.
AS sendiri dalam pidato Biden Selasa waktu setempat di depan Kongres, akan membentuk "koalisi" membantu Ukraina. Meski tak akan terlibat langsung dalam perang, koalisi akan menyediakan senjata dan bantuan kemanusiaan ke negeri yang sejak 1992 itu berujar hendak jadi bagian NATO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar