4 Kebiasaan Kartini yang Bisa Diteladani di Kehidupan Sehari-hari
JAKARTA, kilat.com- RA Kartini seorang wanita asal Jepara yang telah berhasil menjadi pelopor emansipasi wanita dan perjuangan tersebut telah tertuang pada buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’.
Buku tersebut merupakan buku yang berisi beberapa surat yang ditujukan kepada sahabat-sahabatnya yang merupakan orang Belanda yang kemudian di bukukan.
Selain itu, Kartini juga mencantumkan gagasannya tentang bagaimana seharusnya peran perempuan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Sistem feodal adalah pemberian hak-hak istimewa pada sebagian orang yang hanya berasal dari kalangan bangsawan, terpelajar, atau orang-orang berkuasa.
Sedangkan sistem kolonial adalah pemberian hak-hak istimewa hanya kepada penjajah dan orang yang bekerja untuk penjajah.
Menurut Kartini, kedua sistem tersebut menghambat kemajuan bangsa karena adanya ketidakadilan pada masyarakat biasa, terutama bagi perempuan.
Gagasan Kartini itulah yang menjadi asal usul dari gerakan emansipasi perempuan.
Namun tahukah kamu bahwa sifat Kartini yang berani, selalu ingin tahu, dan mandiri dapat kita jadikan pedoman dalam mendidik anak kita.
Berikut pelajaran yang dapat diterapkan ke anak sesuai dengan sosok Kartini:
1. Terus belajar dan banyak membaca
Kartini merupakan orang yang gemar membaca dan menimba ilmu baru. Seharipun ta kia lewatkan untuk membaca novel, biografi dan juga koran. Meski ia tidak menempuh sekolah formal, Kartini selalu memiliki semangat untuk belajar secara otodidak.
Ketika ia tidak mengerti bagian yang sulit dalam sebuah buku, ia juga tidak sungkan untuk bertanya kepada sang ayah.
2. Mementingkan kesetaraan gender
Pada saat itu, wanita memiliki derajat yang rendah. Seorang wanita hanya boleh berada di dalam rumah menjadi seorang ibu rumah tangga dan tidok boleh menempuh Pendidikan yang tinggi. IOleh sebab itu kartini yakin bahwa wanita juga berhak mendapatkan hak yang sama dengan pria terutama dalam hal Pendidikan.
Setelah ia menikah, Kartini pun semakin berambisi untuk meningkatkan pendidikan wanita-wanita di Indonesia. Ia mendirikan sekolah khusus perempuan di daerah rumahnya, Rembang.
Akibat kegigihannya, Kartini berhasil mendirikan beberapa sekolah perempuan di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan lainnya. Sekolah ini diberi nama Sekolah Kartini.
3. Berani mengutarakan pendapat
Meski dibesarkan di tengah keluarga dan budaya yang dominan laki-laki, Kartini tetap berani mengutarkan pendapat dan keinginannya.Kartini juga sangat kritis tentang ketimpangan yang terjadi pada kaum wanita dan pria pada saat itu.
Ketika ia menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat, Kartini tidak ragu mengatakan kalau ia ingin menjadi seorang pengajar dan membuat sekolah untuk perempuan juga masyarakat yang tidak mampu. Karena Kartini dengan lugas dan tanpa ragu mengutarakan pikirannya, suaminya pun tak ragu untuk mendukung Kartini sepenuhnya.
Ia juga merupakan pribadi yang tidak mudah menyerah dan sangat gigih. Saat ia memulai perjuangannya untuk membangun sekolah, banyak orang yang mencibir dan tidak mendukungnya, namun ia terus melanjutkan usahanya dengan pikiran positif, tanpa menghiraukan orang-orang yang ingin menjatuhkannya.
4. Dekat dengan saudara-saudaranya
Kartini memiliki 10 orang saudara, baik saudara tiri maupun kandung.
Ia sangat dekat dengan tiga adiknya, Kardinah, Roekmini, dan Kartinah. Kartini juga lah yang mengajak adik-adiknya untuk mempertajam kecerdasan mereka dengan banyak membaca.
Kartini juga dekat dengan salah satu kakak laki-lakinya, Drs. R.M.P Sosrokartono alias Kartono. Kartono merupakan kakak Kartini yang tingkat pendidikannya paling tinggi, ia juga wartawan perang pertama di Indonesia yang meliput Perang Dunia I.
Kartono sering mengirimkan buku dan surat kabar untuk Kartini, sosok Kartono adalah salah satu orang yang menginspirasi Kartini untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.
Tidak hanya dengan saudaranya, sebagai seorang guru Kartini juga sangat menyayangi murid-muridnya. Pada salah satu suratnya, Kartini mengatakan kalau ia akan selalu mengasihi anak-anak didiknya. Sifat penyayang Kartini ini lah yang membuatnya banyak dicintai oleh orang-orang di sekitarnya. Kartini memang sangat cocok untuk dijadikan seorang panutan dan teladan untuk anak-anak Indonesia. (nda)
Komentar
Posting Komentar