Amunisi Hampir Habis, Ukraina Berada di Pertempuran Terakhir, Rusia Siapkan Serangan Pamungkas - Tribunnews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Amunisi Hampir Habis, Ukraina Berada di Pertempuran Terakhir, Rusia Siapkan Serangan Pamungkas - Tribunnews

Share This

 

Amunisi Hampir Habis, Ukraina Berada di Pertempuran Terakhir, Rusia Siapkan Serangan Pamungkas - Halaman all

Kondisi di salah satu kota di Ukraina. Amunisi hampir habis, Ukraina berada di pertempuran terakhir, Rusia siapkan serangan besar-besaran.
Kondisi di salah satu kota di Ukraina. Amunisi hampir habis, Ukraina berada di pertempuran terakhir, Rusia siapkan serangan besar-besaran.

TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan telah menyiapkan serangan besar-besaran untuk menggempur Ukraina.

Bahkan, serangan itu dikabarkan bakal menjadi serangan pamungkas guna merebut seluruh wilayah Ukraina.

Ukraina yang diambang kekalahan, diprediksi tak akan menyerah begitu saja.

Peluang Ukraina untuk mempertahankan wilayahnya memang masih terbuka, namun dengan kekuatan besar Rusia, diprediksi Ukraina akan segera jatuh.

Sementara itu, pasukan Ukraina sedang mempersiapkan pertempuran terakhir untuk mempertahankan pelabuhan Mariupol, yang dikepung oleh Rusia sejak invasi, kata marinir di kota itu pada Senin (11/4/2022).

"Hari ini mungkin akan menjadi pertempuran terakhir, karena amunisi hampir habis," kata brigade angkatan laut ke-36 angkatan bersenjata Ukraina di Facebook, dilansir dari Kompas.com.

“Ini adalah kematian bagi sebagian dari kita, dan penahanan bagi yang lain,” tambahnya, seraya mengatakan bahwa mereka telah dipukul balik dan dikepung oleh tentara Rusia.

Marinir Mariupol berujar, telah mempertahankan pelabuhan itu selama 47 hari dan melakukan segala yang mungkin hingga tidak mungkin untuk mempertahankan kendali kota.

Sementara itu pasukan Rusia mengatakan, pertempuran baru-baru ini berpusat di sekitar pabrik besi dan baja Azovstal di kota itu dan di pelabuhan.

Menurut marinir Mariupol, di situlah Rusia secara bertahap memukul mundur dan mengepungnya dengan api, lalu sekarang mencoba menghancurkan mereka.

Sekitar setengah dari anak buahnya terluka, kata brigade itu dikutip dari AFP.

"Banyaknya jumlah orang yang terluka hampir setengah dari brigade. Mereka yang anggota tubuhnya tidak terkoyak kembali ke pertempuran."

"Semua infanteri tewas dan pertempuran tembak-menembak sekarang dilakukan oleh pasukan artileri, penembak anti-pesawat, operator radio, pengemudi, dan juru masak. Bahkan orkestra."

Marinir Mariupol juga mengeluhkan kurangnya dukungan dari pimpinan militer Ukraina.

"Tidak ada yang mau berkomunikasi dengan kami lagi karena kami sudah dihapus."

Namun, panglima angkatan bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhny menulis di Facebook, "Hubungan dengan unit-unit pasukan pertahanan yang secara heroik menguasai kota itu stabil dan terjaga".

Tentara Ukraina melakukan segalanya untuk "menang dan menyelamatkan nyawa personel serta warga sipil di segala penjuru", tambahnya.

Mariupol mengalami pertempuran paling sengit sejak Rusia invasi Ukraina.

Kota itu hampir rata dengan tanah.

Ribuan warga sipil diperkirakan tewas di Mariupol.

Pengungsi Mariupol menyuarakan kondisi kelaparan dan kedinginan yang mengerikan, dengan warga sipil bersembunyi di ruang bawah tanah.

Terpisah, Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk pada Senin (11/4/2022) memperkirakan, Rusia akan segera meluncurkan serangan besar di timur Ukraina.

"Musuh hampir selesai mempersiapkan serangan di timur, serangan akan segera dimulai," katanya dikutip dari AFP.

"Kami tidak tahu persis kapan, tapi persiapannya hampir selesai."

Setelah menangkis serangan Rusia di Kyiv, Ukraina selama berhari-hari mengatakan bahwa serangan baru Moskwa di timur dan selatan akan segera terjadi.

"Kami memperkirakan pertempuran sengit akan terjadi di wilayah-wilayah ini dalam waktu dekat," kata Motuzyanyk.

"Kami tidak dapat memprediksi secara pasti kapan ini akan terjadi, ini adalah sumber dari intelijen Barat," lanjutnya.

"Tentara Ukraina sudah siap."

Pejabat militer itu juga berkata, dia yakin Moskwa berencana membuat koridor darat ke wilayah Kherson, utara Crimea, yang dikontrol Rusia.

Dia pun mengatakan, serangan baru Rusia di Kyiv tergantung pada pertempuran di wilayah timur.

Beberapa analis mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mengincar kemenangan menjelang parade tahunan 9 Mei di Moskwa untuk memperingati kemenangan Soviet atas Nazi.

Selama seminggu terakhir, Kyiv mendesak penduduk wilayah timur untuk meninggalkan rumah mereka sebelum serangan Rusia terjadi.

Sedikitnya 57 orang tewas akibat penembakan di stasiun Kramatorsk pekan lalu, lokasi banyak warga yang menunggu evakuasi.

Kemudian, Ukraina mengatakan bahwa penembakan Rusia di wilayah Kharkiv menewaskan sedikitnya 11 warga sipil saat akhir pekan lalu. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages