AS Izinkan Tes Covid-19 Lewat Napas, Serupa dengan GeNose? - CNBC Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

AS Izinkan Tes Covid-19 Lewat Napas, Serupa dengan GeNose? - CNBC Indonesia

Share This

 

AS Izinkan Tes Covid-19 Lewat Napas, Serupa dengan GeNose?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Tech
Senin, 18/04/2022 13:40 WIB
Foto: AP/Manuel Balce Ceneta

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) punya cara baru untuk menguji Covid-19 yakni melalui pernapasan. Teknologi ini baru saja mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Food and Drug Administration atau FDA AS.

"Otorisasi hari ini merupakan contoh lain dari inovasi cepat yang terjadi dengan tes diagnostik untuk Covid-19," kata direktur Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi FDA, Jeff Shuren, dikutip dari laman resmi FDA, Senin (18/4/2022).

"FDA terus mendukung pengembangan tes Covid-19 baru dengan tujuan memajukan teknologi yang bisa membantu mengatasi pandemi saat ini, serta menempatkan AS dengan lebih baik pada keadaan darurat kesehatan masyarakat".

Lembaga itu memberikan sejumlah syarat untuk tes bisa dilakukan. Misalnya tempat tes Covid-19 itu dilakukan di lingkungan spesimen pasien dikumpulkan dan dianalisis. Ini bisa di kantor dokter, rumah sakit dan tempat mobile testing.

Selain itu tes Covid-19 melalui pernapasan dilakukan oleh operator terlatih dengan kualifikasi di bawah penyedia layanan kesehatan dengan izin. Selain itu juga bisa berasal dari penyedia yang memiliki wewenang oleh undang-undang negara bagian meresepkan tes dan bisa memberikan hasil dalam waktu kurang dari tiga menit.

Alat itu bernama InspectIR Covid-19 Breathalyzer. Ini telah diuji dalam sebuah penelitian pada 2.409 orang. Peserta pengujian itu juga terdiri di antaranya adalah pasien Covid-19 dengan gejala dan tanpa gejala (OTG).

Dalam studi, tes memiliki sensitivitas 91,2% (persentase sampel positif yang diidentifikasi dengan benar oleh tes) serta spesitivitas 99,3% (persentase sampel negatif yang diidentifikasi dengan benar).

Selain itu, studi juga menunjukkan populasi dengan 4,2% individu yang positif tes punya nilai prediksi negatif 99,6%. Artinya orang yang hasil tesnya negatif terdektsi benar-benar negatif di daerah rendah prevalensi penyakit.

Orang-orang mengantre untuk menunggu pemeriksaan COVID-19 saat wabah penyakit corona virus (COVID-19) mulai meningkat di luar Gereja Baptis Selatan Encanto, San Diego, California, AS, (4/1/2022). (REUTERS/Mike Blake)

Foto: Orang-orang mengantre untuk menunggu pemeriksaan COVID-19 saat wabah penyakit corona virus (COVID-19) mulai meningkat di luar Gereja Baptis Selatan Encanto, San Diego, California, AS, (4/1/2022). (REUTERS/Mike Blake)

Alat tersebut menggunakan teknik dengan nama kromatografi gas spektrometri massa gas (GC-MS). Yakni memisahkan dan mengidentifikasi campuran kimia dan dengan cepat mendeteksi lima Senyawa Organik Volatil atau VOC terkait dengan SARS-CoV-2 dari napas yang dihembuskan.

Saat Breathalyzer mendeeksi adanya VOC dari virus Covid-19, hasil tes dugaan dikembalikan dan harus dikonfirmasi dengan tes molekuler. Hasil negatif dipertimbangkan pada konteks paparan pasien baru-baru ini, riwayat, serta adanya tanda dan gejala klinis konsisten terkait Covid-19, karena tidak mengesampingkan infeksi virus.

Tes itu tidak boleh digunakan menjadi satu-satunya dasar. Serta juga tidak menjadi dasar keputusan pasien, termasuk mengenai mengontrol infeksi.


InspectIR berharap bisa memproduksi 100 instrumen per minggu. Angka itu dapat digunakan untuk mengevaluasi sekitar 160 sampel per hari. Dengan begitu, kapasitas penggunaan tes Covid-19 lewat napas itu diharapkan bisa terus menanjak hingga sekitar 64 ribu sampel per bulan.

Indonesia juga sempat menggunakan alat tes pernapasan untuk mendeteksi Covid-19, yang dikembangkan oleh tim dari Universitas Gadjah Mada yang diberi nama GeNose. Cara kerjanya serupa dengan InspectIR, yaitu mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) terkait Covid-19.


Saksikan video di bawah ini:

Listrik Hingga Cuaca, Tantangan Layanan Operator Seluler

(npb)

SHARE :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages