Bukan AS atau China, Siapa Dia Negara Adikuasa Dunia Dulu?
Foto: Cover Insight/ Negara Penguasa Masa Lalu/ Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Dari sekian banyak negara di dunia, hanya sedikit negara yang bisa tampil menjadi negara adikuasa. Dalam sejarah dunia, penaklukan negara satu oleh negara lain menjadi hal yang paling umum.
Di masa lalu negara adikuasa biasanya punya banyak wilayah jajahan atau koloni. Sementara negara adikuasa saat ini biasanya dilihat dari seberapa besar pengaruh ekonomi dan politiknya terhadap negara lainnya.
Di masa lalu, negara dengan armada maritim dan tentara yang kuat biasanya menjadi negara adidaya. Negara-negara adidaya itu, setelah abad ke-15, kebanyakan berasal dari Eropa, yang memiliki koloni di Afrika, Asia dan juga Amerika.
Berkuasanya negara-negara barat itu, terdorong oleh Gold (kekayaan), Gospel (penyebaran agama, yang biasanya menjadi kedok kolonialisasi) dan juga Glory (kejayaan, yang berupa kekuasaan yang besar). Perdagangan mencari rempah-rempah menjadi permulaan dari imperialisme bangsa barat sebelum abad ke-18 dan setelah abad ke-19 jenis komoditasnya terus bertambah.
Spanyol
Negara ini dianggap sebagai salah satu pelopor penjelajahan samudra. Ratu Isabella dari Spanyol ikut mendanai pelayaran samudra.
Spanyol adalah yang mendanai ekspedisi maritim yang dipimpin oleh Christoferus Colombus. Meski Colombus sendiri berasal dari Genoa, Italia.
Semua tahu Colombus berhasil mencapai benua Amerika di tahun 1492. Setelahnya sekitar separuh benua Amerika menjadi daerah koloni dari Spanyol.
Selain sebagian Amerika, pelayaran armada Spanyol juga mencapai Asia, dan lebih dari 200 tahun Spanyol menjadi penguasa di Filipina, sebelum akhirnya Filipina dikuasai Amerika.
Selain di Amerika dan Asia, Spanyol juga memiliki koloni di Afrika. Saat ini Spanyol tidak tergolong sebagai negara adidaya lagi.
Portugis
Negara tetangga Spanyol ini, tidak kalah dalam pelayaran samudra. Bersama Spanyol, Portugis ada pelopor dari pelayaran Samudra.
Armada Portugis juga mencapai benua Amerika dan sebagian benua Amerika bagian selatan, dikuasai Portugis, yakni Brazil. Selain Amerika, Portugis juga punya koloni di Afrika dan Asia.
Di Asia Portugis adalah penguasa dari sebagian daerah Timor yang kini menjadi Timor Leste. Portugis pernah menguasai Maluku (yang kaya rempah-rempah) sebelum terusir oleh Belanda.
Portugis dan Spanyol pernah berseteru dalam perebutan daerah koloni. Hingga muncul Perjanjian Tordesillas, pada 7 Juni 1494, dimana membagi dunia di luar Eropa menjadi duopoli eksklusif antara Spanyol dan Portugal.
Rusia
Di era Kekaisaran Rusia, yang dipimpin para Tsar, wilayah Rusia sangatlah luas. Wilayahnya membentang dari dari Eropa Timur hingga kutub utara hingga Mongolia.
Rusia, bahkan pernah memiliki Alaska. Namun ini kemudian dibeli oleh Amerika Serikat (AS).
Rusia sejak era kekaisaran sudah menjadi negara kuat. Rusia bahkan negara yang harus dikeroyok untuk dikalahkan, seperti dalam kasus Perang Krimea (1853-1856).
Kala itu, Rusia dikeroyok Prusia (Jerman), Turki dan Sardinia. Bekas wilayah kekaisaran Rusia, pernah menjadi wilayah dari Uni Soviet dan setelah Uni Soviet bubar, Federasi Rusia menguasainya.
Perancis
Antara 1600-an-1960-an Perancis adalah negara yang memiliki daerah koloni. Perancis pernah memiliki koloni di benua Amerika (Kanada), lalu di Afrika (Aljazair, Maroko, Sudan), Asia (Lebanon, Suriah,Vietnam, Laos dan Kamboja).
Demi kolonialisasinya, Perancis juga memiliki tentara kolonialnya sendiri. Mereka yang terkenal adalah Legiun Asing.
Perancis di era Napoleon Bonaparte menjadi negara yang sangat ditakuti negara-negara Eropa. Hingga Perancis pun dikeroyok Prusia, Rusia, Inggris dan lainnya.
Setelah 1950-an, satu persatu koloni Perancis harus lepas. Paling memalukan adalah lepasnya Vietnam, di mana Perancis yang pemenang Perang Dunia II dipukul mundur orang-orang Vietnam yang dipimpin Vo Nguyen Giap, meski kala itu termasuk negara adidaya yang cukup berpengaruh.
Jerman
Di masa lalu Jerman punya banyak koloni dan sangat berpengaruh di Eropa. Raja-raja di Eropa satu sama lain punya hubungan darah.
Dalam sejarah Jerman dulu ada kerajaan Prusia. Di masa lalu, Prusia sangat luas dan sebagian wilayahnya sekarang menjadi milik Jerman, Polandia, Rusia, Lithuania, Denmark, Belgia, Republik Ceko dan Swiss.
Wilayah kekuasaannya tentu saja berubah-ubah dari waktu ke waktu. Setelah tahun 1871, Prusia bersatu dengan Jerman.
Ketika kanselir dijabat Otto von Bismarck. Dengan penyatuan itu Jerman mulai menjadi negara kuat di Eropa dan sekitarnya.
Secara militer, terutama Angkatan Daratnya, di abad ke-19, Jerman sangat kuat. Di abad ke-20, Jerman dikalahkan dalam Perang Dunia I (1914-1918) dan setelahnya era kerajaan berakhir.
Setelah Hitler naik Jerman pernah berusaha bangkit menjadi negara adidaya. Namun Jerman dikalahkan lagi dalam Perang Dunia II (1939-1945).
Setelah 1945, Jerman menjadi negara kuat berkat industrinya. Tapi Jerman tak termasuk dalam negara adidaya penguasa di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Turki
Di masa lalu, sebelum Mustafa Kemal Pasha berkuasa di Turki dan menjadi tokoh nasionalis dunia, Turki adalah negara adidaya di Asia Barat dan sisi selatan Eropa, Balkan.
Sejarah Turki tentu saja terkait dengan Kekaisaran Utsmaniyah atau Turki Utsmani. Kekaisaran Turki adalah adalah hasil penaklukan Konstantinopel oleh Mehmed II pada tahun 1453, yang dengan itu imperium Romawi Timur berakhir.
Setelahnya, Turki dengan armada daratnya yang kuat, masuk ke Eropa. Bahkan menaklukkan Balkan.
Turki sebelum 1914 adalah negara yang kuat di Asia dan di Eropa. Setelah Perang Dunia I (1914-1918) berakhir dengan kekalahan Turki, kesultanan Turki bubar pada 1 November 1922.
Setelahnya negara-negara baru bermunculan salah satunya Arab Saudi, berkat bantuan Inggris. Wilayah Arab Saudi pernah dikuasai Turki sebelum 1914.
Turki tentu saja sangat berpengaruh di dunia Islam dan menjadi negara Muslim terkuat di masa-masa bangsa barat menjajah bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. Turki adalah satu-satunya negara Islam yang pernah menjadi negara adidaya di dunia.
Inggris
Alasan penting mengapa bahasa Inggris menjadi bahasa internasional, salah satunya karena Inggris adalah penjajah terbesar di dunia. Sebelum menjadikan sebagian daerah Asia, Amerika dan Afrika sebagai koloninya, Inggris terlebih dahulu menjajah daerah di sekitarnya seperti Irlandia.
Inggris berhasil menguasai daerah yang AS, India, Burma, Jazirah Malaya, Kalimantan Utara dan benua Australia. Revolusi Amerika 1787 adalah kabar buruk bagi Inggris.
Kemerdekaan AS membuat wilayah koloni berkurang. Hingga kemudian Australia berkembang.
Setelah 1945, ketika banyak negara-negara baru lahir di Asia dan Afrika, Inggris kemudian merelakan kemerdekaan masing-masing daerah koloninya, namun diantaranya menjadi bagian bagian Persemakmuran Inggris. Setelah 1945, Inggris masih termasuk negara kuat di dunia.
Setelah 1945 kuat tidaknya sebuah negara tidak diukur lagi dengan besarnya wilayah koloni. Melainkan dengan kekuatan industri dan modalnya dalam menguasai perekonomian dan pengaruhnya secara politik.
Perebutan pengaruh antar negara besar tentu saja terlihat dalam Perang Dingin dengan adanya proxy war di beberapa negara di belahan dunia ini. Negara kuat selalu memiliki kekuatan militer yang cukup disegani negara-negara lainnya.
Saksikan video di bawah ini:
Deik-detik Putin Tembak Senjata Mematikan Baru Rusia Setan II
(pmt/sef)
SHARE :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar