Cerita Pekerja di Luar Jawa Pilih Mudik Lebih Awal via Stasiun Gambir - detkk - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Cerita Pekerja di Luar Jawa Pilih Mudik Lebih Awal via Stasiun Gambir - detkk

Share This

 news.detik.com

Cerita Pekerja di Luar Jawa Pilih Mudik Lebih Awal via Stasiun Gambir

Annisa Rizky Fadhila
4-5 minutes
Jakarta -

Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal. Sejumlah warga pun sudah ada yang mudik lebih awal.

Salah satu calon penumpang kereta api tujuan Cirebon, Ayu, mengaku sengaja mudik lebih awal karena sudah mengambil cuti. Wanita yang bekerja di Bengkulu itu juga sengaja mudik lebih awal karena hendak menghindari kepadatan penumpang.

"Mau mudik ke Cirebon. Kerja di Bengkulu, nah tadi naik pesawat dan sekarang lanjut pakai kereta," kata Ayu kepada detikcom di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (22/4/2022).

"Alasan saya mudik lebih awal ya pertama karena sudah mengajukan cuti dan yang kedua untuk menghindari kepadatan," sambungnya.

Karena sudah 2 tahun tak jumpa keluarga, dia sengaja memanfaatkan cuti agar bisa lebih lama di kampung halaman. Ayu mengajukan cuti sejak hari ini hingga 28 April mendatang.

Dia sengaja memanfaatkan momen lebaran sekaligus hendak menjenguk ibunya yang baru saja operasi. Ke depan, dia berharap pemerintah terus melonggarkan aturan sehingga mudik tak lagi dilarang seperti tahun sebelumnya.

"Harapannya sih semoga lebih baik lagi. Kalau misal lebaran nggak usah dilarang lagi mudik, karena apa ya kalau dilarang mudik gimana gitu rasanya," katanya.

Pemudik lainnya, Arief bin Naem, menuturkan dia bekerja di Malaysia sejak 3 tahun lalu. Selama 3 tahun pula, dia belum sempat bertemu keluarga karena terhalang pandemi COVID-19.

Namun, karena pemerintah Malaysia maupun Indonesia telah melonggarkan sejumlah aturan, dia langsung memutuskan pulang ke Pati, Jawa Tengah (Jateng) guna menemui istri dan anaknya. Dia tampak antusias dan menyambut baik kebijakan pemerintah.

"Saya mau mudik dari Malaysia ke Pati. Di Malaysia kerja sudah 3 tahun," kata Arief.

Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebih awal. Sejumlah warga pun sudah ada yang mudik lebih awal. (Annisa RU/detikcom)(Annisa RU/detikcom)

Pria berusia 40 tahun itu mengaku terakhir pulang ke Pati tahun 2020 silam. Setelahnya, dia terpaksa menetap di Malaysia karena adanya kebijakan lockdown.

"Terakhir pulang tahun 2020 lah. Setelah itu kena lockdown lagi 3 tahun. Nah baru kali ini mudik besar-besaran. Semua bisa pulang, dikasih kelonggaran pulang ya pulang lah. Yang penting tidak menyalahi UU Malaysia dan sini, sudah antigen, PCR semua sudah kita taati," paparnya.

Adapun alasan Arief mudik lebih awal karena ada tiket promosi. Dia pun mengaku sudah rindu keluarga lantaran sudah lama tak bertemu anak istri.

"Mudik lebih cepat karena di sana sudah 3 tahun. Ada promosi tiket besar-besaran dan langsung beli lah. Sama sudah kangen keluarga juga. Biasanya setahun bisa pulang 2-3 kali, tapi ini sudah 3 tahun nggak bisa balik," katanya.

Simak situasi di Stasiun Gambir di halaman selanjutnya.

Tak tanggung-tanggung, dia pun menghabiskan waktu di kampung halaman selama 1 bulan. Dia baru kembali ke Malaysia pada Juni mendatang.

"Di Pati 1 bulan setengah. Nanti balik ke Malaysia lagi tanggal 15 Juni. Sudah pesan tiket juga," paparnya.

Kondisi di Gambir

Sementara itu, pantauan detikcom di Stasiun Gambir pagi ini belum dipadati pengunjung. Suasana di lokasi tampak sepi.

Pantauan detikcom, penumpang tampak menunggu kereta di ruang tunggu. Ada pula dari mereka yang sengaja memangku laptop guna melanjutkan pekerjaannya.

Suasana di ruang tunggu lantai dasar pun tampak kondusif. Tidak terjadi penumpukan penumpang di lokasi.

Keterisian kursi di ruang tunggu pun tampak sedikit. Penumpang duduk secara acak karena banyaknya kursi yang kosong.

Sementara itu, dari pintu kedatangan stasiun, hingga pukul 10.50 WIB masih ada penumpang yang berdatangan. Tampak pula porter berlalu lalang membawakan barang penumpang.

Jika calon penumpang sudah naik ke paron kereta, porter stasiun Gambir menunggu dan berjaga-jaga di pintu kedatangan. Setiap ada penumpang datang, mereka menawarkan jasanya dengan melambaikan tangan atau menghampiri secara langsung.

(jbr/jbr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages