Harga CPO Kian Melambung di Tengah Persaingan Ketat Minyak Nabati Global - SINDOnews

 

Harga CPO Kian Melambung di Tengah Persaingan Ketat Minyak Nabati Global

Senin, 18 April 2022 - 14:16 WIB
Harga CPO Kian Melambung di Tengah Persaingan Ketat Minyak Nabati Global
Harga minyak sawit mentah atau CPO terus mengalami kenaikan. Foto/Dok SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terpantau mengalami kenaikan pada perdagangan siang hari ini.

Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) Senin (18/4/2022) hingga pukul 12:18 WIB menunjukkan harga kontrak CPO Mei 2022 naik 0,56% di MYR6.720 per ton. Demikian halnya kontrak CPO Juni 2022 menguat 0,80% di MYR6.520 per ton.

Technical Analyst Reuters Wang Tao memperkirakan harga CPO bulan Juni dapat melejit hingga MYR6.548 per ton.

"Apabila tembus, maka bisa menuju ke area 6.664-6.686 ringgit per ton," ungkapnya, dilansir Reuters, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Harga CPO Tinggi, Petani Sawit Panen Mobil Baru

Secara fundamental, kenaikan harga CPO siang ini mengikuti penguatan yang terjadi di bursa minyak nabati lainnya.



Hal tersebut juga didukung oleh kekhawatiran atas ekspektasi pasokan global yang ketat akibat konflik Rusia dan Ukraina, sekaligus lonjakan harga minyak bumi acuan Brent dan WTI.

Sebagai informasi, harga minyak kedelai di bursa Dalian China naik 0,13%, sementara kontrak CPO-nya tumbuh 1,85%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade menguat 0,87%.

Harga komoditas biji-bijian Amerika Serikat (AS) juga mengalami kenaikan sejak perdagangan pagi di Asia, dengan harga jagung mencapai level tertingginya hampir satu dekade terakhir.

Baca juga: Harga Masih Minyak Goreng Menggila, PKS Usul Dibentuk BUMN

Persaingan harga antar-minyak nabati sejenis kian ketat dalam memperebutkan permintaan global. Data surveyor kargo menunjukkan angka ekspor produk CPO Malaysia periode 1-15 April 2022 merosot 14%-23% dibandingkan periode yang sama bulan Maret.

Korporasi raksasa pangan asal Italia, Ferrero, menyatakan bakal menghentikan impor CPO dari Sime Darby Plantation, produsen kelapa sawit di Malaysia.



Hal itu menyusul kabar dari layanan bea cukai AS yang memperoleh informasi ihwal dugaan penggunaan tenaga kerja paksa di perkebunan mereka, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (18/4).



Sontak saja rumor tersebut menjadi menjadi pukulan telak bagi produsen minyak sawit di Malaysia yang tengah bersaing dengan produsen utama kelapa sawit dunia, Indonesia.

Baca Juga

Komentar