Jreng! Presiden Ukraina Suruh PBB Tutup, Kenapa?
News
Rabu, 06/04/2022 07:10 WIB

Foto: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memeriksa lokasi pertempuran baru-baru ini di Bucha dekat dengan Kyiv, Ukraina, Senin, (4/4/2022). (AP/Efrem Lukatsky)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensku menantang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia ingin lembaga itu "bertindak segera" di Ukraina untuk menghentikan serangan Rusia atau sebaiknya "tutup saja".
Pernyataan pedas itu disampaikan saat ia berbicara melalui video di depar Dewan Keamanan PBB, Selama (5/4/2022) pagi waktu AS. Di kesempatan yang sama, ia menunjukkan pula sebuah video berisi korban-korban sipil Ukraina saat perang dengan Rusia berlangsung, termasuk di Bucha.
"Jika tidak ada alternatif dan tidak ada pilihan, maka opsi selanjutnya bubarkan saja diri Anda (PBB)," kata Zelensky dikutip dari France 24 yang mengutip kantor berita.
"PBB bisa ditutup begitu saja ... Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, apakah Anda siap untuk menutup PBB?" Kritiknya lagi.
Rusia sendiri telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Presiden Rusia Vladimir Putin beralasan selain membantu kemerdekaan Ukraina Timur, ini juga didasari keinginan Ukraina masuk ke NATO yang membahayakan negaranya.
Lebih lanjut Zelensky menyebut Rusia sebagai teroris. Moskow, kata dia, tak beda jauh dengan ISIS.
"Perempuan diperkosa dan dibunuh di depan anak-anak mereka, lidah mereka 'dicabut' hanya karena para penyerang tidak mendengar apa yang ingin mereka dengar," katanya lagi.
"Jadi ini tidak berbeda dengan teroris lain seperti Daesh (ISIS) yang menduduki beberapa wilayah," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan perlunya negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina. Menurutnya perang tak hanya merugikan Ukraina tapi banyak negara, karena membuat melonjaknya harga makanan, energi bahkan pupuk, yang mempengaruhi 1,2 miliar orang di 74 negara.
"Perang di Ukraina harus berhenti sekarang," kata Guterres kepada DK.
"Kami membutuhkan negosiasi serius untuk perdamaian, berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB," tambahnya.
Dalam catatan PBB, serangan Rusia telah membuat 1.480 warga tewas. Sebanyak 4 juta orang sudah mengungsi.
(sef/sef)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar