Kisah Layanan Kereta Api Tunda Berhenti Operasi Demi Seorang Siswi Sekolah - Tribunjogja.com

Ini adalah cerita tentang layanan stasiun kereta api kecil di daerah terpencil di Hokkaido yang selama tiga tahun terakhir layani seorang siswi sekolah menengah atas berangkat dan pulang setiap hari.
LAPORAN itu awalnya muncul dan menjadi viral di media sosial melalui akun facebook CCTV kemudian menjadi pemberitaan internasional selama beberapa hari terakhir.
Siswi itu bernama Harada Kana, dia sekolah di Hokkaido Engaru Highschool Jepang, selama tiga tahun dia berangkat sekolah menumpang kereta dari stasiun kecil di dekat desanya yaitu Kyu-shirataki.
Kana memilih kereta yang berangkat pukul 07.15 pagi untuk mengejar pelajaran pertama yang dimulai pukul 09.00 pagi, jika tertinggal maka dia harus diantarkan ke sekolah menggunakan mobil oleh orangtuanya.
Jika itu terjadi maka Kana akan sampai sekolah terlambat atau setidaknya tertingggal pada pelajaran pertama di sekolah dikutip dari laman The Sydney Morning Herald, Rabu (12/1/2016).
Laman itu menyebutkan sempat ada kontra pendapat pada postingan di laman Facebook CCTV, ada yang berpendapat Kana bukan satu-satunya siswa yang naik kereta api, ada yang siswa lain tetapi di stasiun selanjutnya.
Sebenarnya Kana memang siswi yang menumpang kereta itu tetapi ada warga lain di daerah sekitar yang kadang-kadang naik kereta jik ada kepentingan untuk pergi ke kota.
Faktanya, stasiun itu memang ditutup pada Maret 2016 karena penumpang hanya sedikit, Jepang Rail Hokkaido, tak hanya menutup stasiun Kyu-shirataki, tetapi dua staisun lain yaitu Kami-Shirataki dan Shimo-shirataki.
Rencana berhenti operasi pada Maret, entah bagaimana terjadi bertepatan saat Harada Kana lulus dari Hokkaido Engaru Highschool.
Jadi ketika Kana berhenti sekolah atau lulus pada Maret 2016 maka layanan kereta api akan berhenti pula.
google
Laporan lain menyebutkan, sebagian besar penumpang kereta itu memang pelajar di Engaru Highschool. Mereka naik KA yang hanya memiliki dua gerbong untuk mengangkut penumpang.
Terlepas dari cerita Kana yang "sedikit ditambahi" pada viral di media sosial, kisah nyata itu menghasilkan respon yang kuat di netizen dan perusahaan yang menutup layanan KA itu panen pujian.
Netizen juga berpendapat orang-orang muda di Jepang dianggap sebagai "investasi jangka panjang" yang akan meneruskan perjuangan dan perkembangan di negara itu sehingga dihargai.
Kisah itu penumpang tunggal itu juga mengungkapkan krisis populasi dirasakan di seluruh Jepang pedesaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hokkaido, di daerah terpencil telah menemui fakta ada 20an layanan kereta api yang ditutup karena penurunan populasi di wilayah itu.
Sistem kereta api Jepang adalah merasakan dampak dari rekor rendah angka kelahiran negara dan ancaman kehilangan sepertiga dari penduduknya oleh 2.060. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar