Klitih Jogja Kembali Terjadi, Kadisdikpora DIY: Siap Gandeng TNI untuk Bina Pelajar Halaman all - Kompas.com

KOMPAS.com - Aksi kejahatan jalanan yang dilakukan remaja di wilayah Yogyakarta atau biasa disebut klitih kembali terjadi.
Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa salah satu pelajar kelas XI dari SMA swasta di Yogyakarta.
Kejadian terjadi pada Senin (4/4/2022) pagi di Jalan Gedongkuning Kota Yogyakarta. Korban diserang oleh orang tak dikenal.
Menanggapi kejadian itu, Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya mengatakan bahwa pihaknya punya program pembinaan terhadap pelajar.
Tentu bagi pelajar yang dinilai berpotensi atau telah melakukan kenakalan remaja, sehingga harus berhadapan dengan hukum.
Gandeng TNI beri materi wawasan kebangsaan
Disdikpora DIY menggandeng TNI untuk memberikan materi terkait wawasan kebangsaan. Dengan harapan partisipan bisa lebih terbuka wawasan kebangsaannya.
"Kira-kira dilakukan selama seminggu. Tujuannya bukan menghukum, tidak ada kaitannya dengan sanksi tapi bagian dari proses mengembalikan supaya mereka bisa masuk ke sekolah lagi," terang Didik, Senin (4/4/2022).
Tak hanya itu saja, pihaknya juga tengah menginventarisasi beberapa anak yang contohnya masuk Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan lainnya.
Sedangkan untuk jumlah partisipan, Didik belum dapat memastikan karena untuk yang menentukan berasal dari rekomendasi masing-masing sekolah.
Tentu, hal itu karena sekolah yang lebih mengetahui kondisi siswa atau peserta didiknya sendiri.
Didik Wardaya juga menjelaskan bahwa kembali digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas secara penuh dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah juga dapat meredam aksi klitih.
Ini karena kegiatan di sekolah bisa menjadi sarana untuk menyalurkan energi positif dari pelajar.
Pentingnya peran orangtua
Meski demikian, peran orangtua sangat penting dalam memantau aktivitas anaknya di rumah.
"Peran serta orang tua juga penting untuk memantau aktivitas anaknya dan bagaimana sekolah berkomunikasi dengan orang tua. Kegiatan yang dijalankan di sekolah tentu harus diketahui di rumah. Jadi jangan sampai anak mengambil aktivitas sendiri," terangnya.
Sementara itu terkait aksi klitih Jogja, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Hal itu karena semua sudah masuk ke ranah hukum pidana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar