PDSI Dukung Metode Cuci Otak Terawan
Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) menyatakan siap mendukung dan memfasilitasi penelitian terapi 'cuci otak' ala Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Metode cuci otak itu sebelumnya ditentang lantaran dinilai melanggar kode etik kedokteran oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ketua Umum PDSI, Brigjen (Purn) Jajang Edi Prayitno mengatakan pihaknya sangat terbuka dengan inovasi yang dilakukan Terawan. PDSI, kata dia, akan memfasilitasi hingga metode itu sempurna dan menjadi gold standard pengobatan stroke.
"Beliau itu sudah membuka pintu inovasi, jadi inovasi itu kan bertahap, bertingkat dan berlanjut. Jadi tidak pada saat itu langsung sempurna, tidak," kata Jajang kepada wartawan, Rabu (27/4).
"Sebetulnya PDSI akan memfasilitasi penelitian, silakan yang lain-lain mau meneliti, melengkapi, menyempurnakan yang sudah dilakukan oleh Dokter Terawan sehingga nanti bahwa DSA (Digital Subtraction Angiography) itu menjadi gold standar terapi misalnya untuk struk dan lain lain," imbuh dia.
Jajang juga mengapresiasi vaksin Nusantara yang digagas Terawan. Ia mengingatkan bahwa itu adalah karya anak bangsa. Tidak hanya soal Terawan, ia menyebut PDSI akan mewadahi semua inovasi dokter di Indonesia.
"Akan diwadahi semua, apalagi itu vaksin Nusantara dalam program pemerintah. Semua yang punya inovasi. Kami akan membuka pintu seluas-luasnya," katanya.
Hari ini, PDSI resmi mendeklarasikan diri sebagai salah satu organisasi profesi kedokteran. Jajang mengatakan bahwa PDSI merupakan alternatif wadah profesi kedokteran, tidak menginduk di bawah IDI. PDSI, kata dia, berada di bawah Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Ia pun mempersilahkan jika nantinya Terawan bergabung dengan PDSI. Terawan diketahui tengah terlibat polemik dengan IDI.
"Kalau memang beliau mau bergabung, kami akan terima dengan pintu terbuka, silakan beliau memilih rumah tinggal baru, silahkan memilih kalau memang di rumah yang lama tidak nyaman, kita terima dengan rumah baru kita," katanya.
Komentar
Posting Komentar