Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Nuklir Rusia Ukraina

    Rudal Rusia Terbang Rendah di Atas Situs Nuklir Terbesar Ukraina, Energoatom: Bencana Nuklir Bukan Bualan -: Pikiran dan

    5 min read

     

    Rudal Rusia Terbang Rendah di Atas Situs Nuklir Terbesar Ukraina, Energoatom: Bencana Nuklir Bukan Bualan



    By
    Siti Aisah Nurhalida Musthafa
    pikiran-rakyat.com
    3 min

    PIKIRAN RAKYAT – Rudal Rusia terbang di ketinggian rendah, di atas pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina, pada Selasa, 26 April 2022.

    Perusahaan energi atom Ukraina, Energoatom, melaporkan hal tersebut. Situs nuklir yang dimaksud ialah Zaporizhzhia yang berlokasi di Ukraina selatan.

    Zaporizhzhia merupakan situs nuklir terbesar di seantero Eropa. Pengumuman Energoatom kali ini sekaligus memperingatkan dunia untuk ke sekian kalinya, bahwa invasi berpotensi bencana nuklir.

    Menurut Energoatom, risiko yang disebabkan perang dengan Rusia bukan isapan jempol belaka. Mereka amat cemas kecelakaan nuklir terburuk di dunia, Chernobyl akan terulang kembali.

    "Tiga puluh enam tahun setelah tragedi ChernobylRusia menghadapkan seluruh dunia pada bahaya terulangnya bencana nuklir!" kata Kepala Energoatom, Petro Kotin, dilansir Pikiran-Rakyat.com

    Tragedi Chernobyl telah sampai di peringatan ke-36 tahun. Situs yang saat itu masih bagian dari Ukraina Soviet kini sudah tidak berfungsi lagi.

    Energoatom lantas menjelaskan, rudal jelajah Rusia tersebut terbang di atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia selama serangan udara.

    Otoritas setempat mengatakan target serangan udara itu adalah sebuah bangunan komersial di kota Zaporizhzhia. Dilaporkan sedikitnya satu orang tewas usai serangan.

    "Rudal yang terletak di ketinggian rendah langsung di atas lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir ZNPP (pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia). Di sana terdapat 7 fasilitas nuklir dengan sejumlah besar bahan nuklir, (sehingga gerak-gerik Rusia) menimbulkan risiko besar," katanya lagi.

    Masih dalam pesan telegram yang sama, Petro Kotin menguraikan kegelisahannya. Dia merasa sangat paranoid soal kemungkinan salah satu bagian dari reaktor terkena serangan.

    "Bagaimanapun, rudal bisa mengenai satu atau lebih fasilitas nuklir, dan ini mengancam bencana nuklir dan radiasi di seluruh dunia," ujarnya.

    Energoatom melanjutkan bahwa pasukan Rusia, yang telah menduduki pabrik tersebut sejak 4 Maret, kini sedang menyimpan peralatan berat dan amunisi di lokasi tersebut.

    Hingga saat ini, belum ada tanggapan berarti dari pihak Rusia atas pernyataan Energoatom di muka publik.

    Perusahaan itu sebelumnya telah menawarkan jaminan keamanan tentang fasilitas tenaga nuklir Ukraina, bahkan sejak invasi baru dimulai bulan Februari lalu.

    Pasukan Rusia kala itu menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang telah dinonaktifkan. Namun sejak Energoatom mengintervensi, pasukan terpantau meninggalkan lokasi.

    Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi dijadwalkan mengunjungi Chernobyl pada Selasa, bertepatan dengan peringatan ledakan dan kebakaran di sana, yakni pada 26 April 1986 silam.***

    Komentar
    Additional JS