Rusia Bombardir Ukraina: Hancurkan Sistem Rudal Sumbangan NATO, Ledakkan 2 Pesawat & Gudang Amunisi - Tribunnews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rusia Bombardir Ukraina: Hancurkan Sistem Rudal Sumbangan NATO, Ledakkan 2 Pesawat & Gudang Amunisi - Tribunnews

Share This

 

Rusia Bombardir Ukraina: Hancurkan Sistem Rudal Sumbangan NATO, Ledakkan 2 Pesawat & Gudang Amunisi - Halaman all

Asap mengepul setelah serangan Rusia di pusat perbelanjaan Retroville dan distrik perumahan Kyiv. Rusia makin bombardir kawasan Ukraina, mulai dari hancurkan sistem rudal sumbangan NATO, ledakkan 2 pesawat dan gudang amunisi.
Asap mengepul setelah serangan Rusia di pusat perbelanjaan Retroville dan distrik perumahan Kyiv. Rusia makin bombardir kawasan Ukraina, mulai dari hancurkan sistem rudal sumbangan NATO, ledakkan 2 pesawat dan gudang amunisi.

TRIBUNKALTIM.CO - Konflik Rusia dan Ukraina masih terus bergulir.

Militer Rusia makin bombardir beberapa kawasan Ukraina.

Belum lama ini Rusia mengklaim telah menghancurkan sistem rudal sumbangan NATO.

Lalu meledakkan 2 pesawat dan gudang amunisi Ukraina.

Ya, Rusia menggunakan rudal jelajah untuk menghancurkan sistem rudal S-300 Ukraina pada Senin (11/4/2022).

Belakangan diketahui, sistem rudal S-300 dipasok ke Ukraina oleh negara Eropa yang tidak disebutkan namanya oleh Rusia.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Rudal S-300 merupakan rudal anti-pesawat.

Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim Moskwa telah meluncurkan rudal jelajah Kalibr pada Minggu (10/4/2022), terhadap empat peluncur S-300 yang disembunyikan di hanggar di pinggiran kota Dnipro, Ukraina.

Rusia mengatakan 25 tentara Ukraina terkena serangan itu.

“Rudal Kalibr yang diluncurkan dari laut dengan presisi tinggi menghancurkan peralatan divisi rudal anti-pesawat S-300 yang telah dikirim ke rezim Kyiv oleh negara Eropa,” kata Kementerian itu, dilansir dari Reuters.

Rusia tidak mengatakan negara Eropa mana yang memasok sistem S-300.

Negara anggota NATO, Slovakia, yang telah menyumbangkan sistem rudal semacam itu ke Ukraina, mengatakan bahwa senjata yang dipasoknya tidak terkena.

"S-300 kami tidak hancur," kata juru bicara pemerintah Slovakia Lubica Janikova.

Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim pasukan Moskwa juga telah menembak jatuh dua pesawat Su-25 Ukraina di dekat kota Izium dan menghancurkan dua gudang amunisi, salah satunya di dekat kota selatan Mykolaiv.

Militer Ukraina tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Diberitakan Russia Today (RT), pada Jumat (8/4/2022) lalu, Slovakia mengumumkan bahwa mereka telah menyumbangkan satu-satunya baterai S-300 ke Ukraina.

Sistem senjata itu adalah bagian dari persenjataan warisan anggota NATO dari masa lalu Soviet.

Tidak jelas berapa banyak kendaraan yang dikirim Slovakia ke Ukraina.

Baterai S-300 biasa dapat memiliki sedikitnya 4-12 peluncur menggunakan radar tunggal untuk mengidentifikasi target, dan dikendalikan oleh satu pos komando.

Dikutip dari Tribunnews.com dengan judul artikel AS akan Pasok Senjata yang Dibutuhkan Ukraina untuk Kalahkan Rusia, hal itu Amerika lakukan untuk mencegah Rusia merebut lebih banyak wilayah dan menargetkan warga sipil, serangan yang disebut Washington sebagai kejahatan perang.

"Kami akan memberikan Ukraina senjata yang dibutuhkan untuk mengalahkan Rusia, untuk menghentikan mereka mengambil lebih banyak kota-kota di mana mereka melakukan kejahatan ini," kata Sullivan, sebagaimana dikutip dari CNA.

Berbicara di Meet the Press NBC News, Sullivan mengatakan Amerika Serikat “bekerja sepanjang waktu untuk mengirimkan senjata kita sendiri dan mengatur dan mengoordinasikan pengiriman senjata dari banyak negara lain.”

“Senjata datang setiap hari,” kata Sullivan, “termasuk hari ini.”

Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan militer senilai 1,7 miliar dolar AS ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari, kata Gedung Putih pekan lalu.

Presiden Volodymyr Zelensky (tengah) berjalan di kota Bucha, tepat di barat laut ibukota Ukraina Kyiv pada 4 April 2022. - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada 3 April 2022 bahwa kepemimpinan Rusia bertanggung jawab atas pembunuhan warga sipil di Bucha, di luar Kyiv , di mana mayat ditemukan tergeletak di jalan setelah kota itu direbut kembali oleh tentara Ukraina. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) (AFP/RONALDO SCHEMIDT)

Pengiriman senjata termasuk rudal anti-pesawat Stinger dan anti-tank Javelin, serta amunisi dan pelindung tubuh.

Tetapi para pemimpin AS dan Eropa ditekan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy untuk menyediakan senjata dan peralatan yang lebih berat untuk menghadapi Rusia di wilayah timur negara itu, di mana Rusia diperkirakan akan meningkatkan upaya militernya.

Dalam kutipan wawancara dengan CBS News '60 Minutes, Zelenskiy menyatakan skeptis bahwa Amerika Serikat akan mengirimkan senjata yang katanya dibutuhkan.

Ditanya apakah Ukraina dapat mengalahkan serangan Rusia, ini jawaban Zelensky:

"Tergantung pada seberapa cepat kita akan dibantu oleh Amerika Serikat. Sejujurnya, apakah kita akan dapat bertahan tergantung pada ini."

"Saya memiliki kepercayaan 100 persen pada orang-orang kami dan pada angkatan bersenjata kami, tetapi sayangnya saya tidak memiliki keyakinan bahwa kami akan menerima semua yang kami butuhkan."

Korban Terus Berjatuhan

Pada hari Jumat (8/4/2022), para pejabat Ukraina mengatakan lebih dari 50 orang tewas dalam serangan rudal di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk di wilayah Donetsk, tempat ribuan orang berkumpul untuk mengungsi.

Invasi Rusia telah memaksa sekitar seperempat dari populasi 44 juta meninggalkan rumah mereka, mengubah kota menjadi puing-puing dan membunuh atau melukai ribuan orang.

Moskow telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangga selatannya.

Ukraina dan negara-negara Barat telah menolak ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang.

Kuburan Massal di Kyiv

Ukraina mengatakan telah menemukan lebih dari 1.200 mayat di wilayah Kyiv, Minggu (10/4/2022).

Kyiv diduga menjadi tempat kekejaman yang dilakukan selama pendudukan Rusia bulan lalu.

Ribuan mayat tersebut ditemukan ketika penduduk di timur Ukraina bersiap melarikan diri menjelang ledakan besar yang diperkirakan terjadi.

Pemboman berat menghantam Ukraina sepanjang akhir pekan, menambah jumlah korban enam minggu setelah invasi Rusia ke tetangganya.

"Tentara Rusia terus mengobarkan perang terhadap warga sipil karena kurangnya kemenangan di garis depan," kata kata gubernur regional, Oleg Sinegoubov, seperti dilansir CNA.

Di Dnipro, sebuah kota industri besar berpenduduk satu juta jiwa, hujan rudal Rusia hampir menghancurkan bandara setempat, menyebabkan jumlah korban yang tidak pasti, kata pihak berwenang setempat.

Itu sudah terjadi pada 15 Maret, lalu.

Presiden Volodymyr Zelenskyy sekali lagi mengutuk kekejaman terhadap warga sipil.

Setelah berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Zelenskyy mengatakan mereka telah sepakat "bahwa semua pelaku kejahatan perang harus diidentifikasi dan dihukum".

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan negara itu sedang memeriksa dugaan kesalahan 500 pejabat terkemuka Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin, atas ribuan kejahatan perang. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages