Penggantian komando tersebut diduga sebai langkah Rusia untuk mencapai kemenangan sebelum (9/5/2022).

Komando militer Rusia yang baru tersebut ialah Jenderal Alexander Dvornikov.

Jenderal Alexander disebut memiliki pengalaman di Suriah.

Ia akan memimpin tentara di tengah keinginan Kremlin untuk mencapai "kemenangan" sebelum (9/5).

Diketahui, 9 Mei merupakan perayaan negara itu atas kemenangan dalam Perang Dunia II.

Perayaan 9 Mei ditandai dengan adanya parade besar pasukan dan persenjataan dalam memperingati penyerahan Nazi dalam Perang Dunia II.

Namun, para pejabat AS mengatakan, kemenangan Rusia atas invasi ke Ukraina masih sangat jauh.

"Putin akan mengadakan parade kemenangan pada 9 Mei terlepas dari status perang atau pembicaraan damai," kata seorang pejabat pertahanan Eropa.

Sementara Rusia, kini mengakui kehilangan tentara yang cukup signifikan di tengah invasi memasuki hari ke-44.

Juru bicara presiden Dmitry Peskov mengatakan, jumlah korban tersebut merupakan tragedi besar bagi negaranya.

Namun, ia percaya Moskow akan mencapai tujuan perang dalam beberapa hari mendatang.

Sementara di kota Kramatorsk di Ukraina timur, pemerintah Ukraina mengatakan, lebih dari 50 orang meninggal, puluhan luka-luka setelah roket menghantam stasiun kereta Jumat (8/4/2022).

Akan tetapi, Rusia menyanggah terlibat dengan mengatakan tidak memiliki rencana operasi militer di sana.

Mereka mengaku mempergencar serangan di kawasan Donbas setelah penarikan dari Ukraina timur.

(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)

Penulis: Tini
Editor: Jalu Setyo Nugroho

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Akhirnya Akui Kehilangan Banyak Tentara di Ukraina, tapi Masih Sangkal Kekerasan di Bucha.