Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks pada Wanita, Bagaimana dengan Pria? Halaman all - Kompas

 

Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks pada Wanita, Bagaimana dengan Pria? Halaman all - Kompas.com

Ilustrasi infeksi HPV, gejala HPV, vaksin HPV

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewajibkan dan menggratiskan program imunisasi vaksin kanker serviks atau vaksin Human Papillomavirus (HPV) mulai tahun ini.

Langkah tersebut, menurut Budi sebagai upaya preventif dan promotif pemerintah dalam penerapan Kebutuhan Dasar Kesehatan (KDK).

“Kami akan wajibkan vaksinasi kanker serviks, untuk mencegah agar tidak terkena kanker di ujung nanti. Jadi lebih baik kita melakukan pencegahan agar hidup lebih produktif,” ujarnya, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Budi menambahkan, upaya yang diambil pemerintah ini akan membuat pengeluaran negara menjadi lebih hemat.

Pasalnya, pemberian vaksin HPV lebih murah ketimbang merawat wanita yang terkena kanker serviks atau leher rahim.

Data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), penderita kanker serviks di Indonesia pada 2020 sebanyak 36.633 dengan angka kematian mencapai 21.003.

Lantas, bagaimana dengan pria, apakah vaksin HPV bisa diberikan kepada pria?

HPV juga berbahaya bagi pria

Dilansir dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), infeksi Human Papillomavirus atau HPV bisa menyebabkan kanker, baik pada wanita maupun pria.

HPV bisa menyebabkan kanker pada leher rahim, vagina, dan vulva wanita, kanker penis pada pria, kanker anus serta kanker di bagian belakang tenggorokan pada pria maupun wanita.

Lantaran kanker memerlukan waktu bertahun-tahun untuk tumbuh dan didiagnosis, seseorang bisa melakukan imunisasi vaksin HPV sebagai upaya pencegahan.

Menurut CDC, vaksinasi HPV bisa mencegah lebih dari 90 persen kanker yang disebabkan oleh infeksi HPV tersebut.

Vaksin HPV pada pria cegah transmisi HPV ke pasangan

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Dinda Derdameisya menjelaskan, vaksin HPV yang diberikan kepada pria akan membuat ia memiliki imunitas terhadap Human Papillomavirus.

“Ini tipe vaksin untuk HPV high risk tipe 16 dan 18 yang menyebabkan kanker leher rahim. Kalau misalnya diberikan kepada pria juga, dia imun terhadap HPV tipe 16 dan 18,” jelas Dinda saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

HPV tipe 16 dan 18 merupakan penyebab kanker serviks paling banyak, yakni sekitar 70 persen, dibanding tipe HPV lainnya.

Sementara itu, imbuh Dinda, pada dasarnya infeksi HPV tipe 16 dan 18 disebabkan hubungan seksual yang tidak aman atau bisa jadi karena adanya penyakit menular seksual.

Kanker leher rahim yang disebabkan oleh virus HPV tipe 16 dan 18 itu disebabkan karena hubungan seksual, penyakit menular seksual,” kata Dinda.

Pria yang melakukan vaksinasi HPV, tentu akan mencegah adanya transmisi HPV dari dirinya kepada pasangannya. Sehingga, risiko terkena kanker serviks pada pasangan juga semakin kecil.

“Dia (pria) imun terhadap HPV, sudah pasti dia tidak bisa menularkan virus tersebut ke perempuan,” katanya lagi.

Cegah kanker penis dan kutil kelamin

Selain mencegah penularan HPV dari pria ke wanita melalui hubungan seksual, vaksin ini juga melindungi pria dari risiko terkena kanker penis.

Sebab, sebanyak 40 persen infeksi HPV tipe 16 dan 18 menyebabkan kanker penis pada pria.

“Ditambah lagi, HPV tipe 16 dan 18 ini pada 40 persen dapat menyebabkan kanker penis pada laki-laki,” kata Dinda.

Ia menambahkan, pemberian vaksin HPV tipe 16 dan 18 turut serta melindungi tubuh dari infeksi HPV tipe 6 dan 11, yakni tipe HPV penyebab penyakit kutil kelamin.

“Ini dapat menurunkan risiko kutil kelamin kalau misalnya diberikan ke pria juga,” tambah Dinda.

Baca Juga

Komentar