Banjir rob yang terjadi diketahui sejak tanggal 18 sampai 22 Mei. Tercatat ratusan rumah, fasilitas umum dan tambak terendam oleh banjir dari air kiriman laut ini.
"Puncak pasang air laut, pada 19 Mei lalu. Dampaknya, rumah warga tergenang antara 20 cm sampai 40 cm," kata kata Kepala BPBD Gresik, Tarso Sagito saat dikonfirmasi, Kamis (26/5/2022).
Tarso kemudian merinci banjir rob yang diakibatkan merendam sebanyak 164 rumah dari dua desa tergenang 30 sampai 40 cm. Sedangkan fasilitas umum seperti musala, masjid, TK, TPI, Balai Nelayan dan TBI, tergenang air sekitar 20 sampai 40 cm.
Sementara di Kecamatan bungah, 45 rumah dan ribuan hektar tambak juga terendam banjir rob setinggi 10 sampai 30 cm. Kemudian 107 rumah dan beberapa fasum di Kecamatan Manyar juga tergenang hingga 50 cm.
"Untuk kecamatan Gresik, sebanyak 12 RT terdampak banjir rob. Selebihnya jalan lingkungan yang terdampat banjir itu," jelas Tarso.
Hingga kini, lanjut Tarso, ppihak BPBD masih berkoordinasi dengan Muspika setempat untuk melakukan pendataan dan monitoring dampak banjir.
"Kami juga sedang memonitoring pasang surut air laut," tutup Tarso.
Simak Video "Benda Peninggalan Sunan Giri, Gresik"
(abq/fat)
Komentar
Posting Komentar