Bahlil Bertemu 12 Perusahaan di AS, Microsoft hingga C4V - inews

 

Bahlil Bertemu 12 Perusahaan di AS, Microsoft hingga C4V

Iqbal Dwi Purnama
Bahlil Bertemu 12 Perusahaan di AS, Microsoft hingga C4V
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bertemu dengan 12 perusahaan di AS, Microsoft hingga C4V. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia telah melakukan pertemuan forum bisnis yang dihadiri 12 perusahaan Amerika Serikat (AS) di sela kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan delegasi menghadiri KTT ASEAN-AS di Washington DC, AS.

"Kami juga melaporkan atas arahan Presiden dan atas koordinasi ibu Menlu (Retno Marsudi), kami telah melakukan business forum yang dihadiri 12 perusahaan luar biasa dari Amerika," kata Bahlil dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Jumat (13/5/2022).

Pertama, Bahlil melaporkan perusahaan Microsoft akan membangun data center dan beberapa infrastruktur telekomunikasi, dan sudah mulai berjalan.

"Tadi kita mulai up to date dengan mereka," ujar Bahlil.

Kemudian, dia menambahkan, ada perusahaan Cargill, Air Product, dan Freeport. Terkait Freeport, Bahlil melaporkan, pembangunan smelter Freeport di Gresik hari ini sudah mencapai 40 persen, dan ditargetkan sudah COD pada akhir 2023.

"Ini adalah perintah Presiden terkait dengan implementasi UU Minerba. Jadi hilirisasi adalah satu kata kunci yang tidak diprioritaskan kepada salah satu perusahaan tertentu, tapi harus semuanya sama," ucapnya.

Selanjutnya, ada perusahaan lampu Alphalite, yang akan menyuplai kebutuhan lampu di hampir semua negara, serta perusahaan C4V selaku industri baterai yang juga akan masuk ke Indonesia.

"Jadi kemarin untuk membangun ekosistem baterai mobil, ada China, Korea, Jerman dan Inggris. Hari ini ada perusahaan dari Amerika yang ikut ambil bagian masuk di Indonesia. Kami sudah menawarkan kepada mereka bahwa jika tidak masuk investasi ekosistem baterai di Indonesia, itu salah satu perusahaan yang mungkin akan rugi sebab semua bahan baku yang ada di Indonesia itu untuk ekosistem baterai mobilnya cukup bagus," tutur Bahlil.

Editor : Jujuk Ernawati

Bagikan Artikel:
line sharing button

Baca Juga

Komentar