BEM Pertanian Ungkap Dugaan Pungli di Unsrat Saat Mahasiswa Ujian Skripsi
Trisno Mais4-5 minutes"Pungli yang lagi marak sekarang ini mungkin saat ujian skripsi. Kalau misalkan maju skripsi ada istilah uang palang," kata Ketua BEM Fakultas Pertanian Rani kepada detikcom, Jumat (27/5/2022).
Jumlah pungutan itu pun disebut bervariasi. Pungutan dipatok mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu, bergantung keinginan dosen.
Kini pihaknya sementara mengusut dugaan tersebut dengan membentuk wadah pengaduan pungli. Menurut dia, wadah itu dibentuk supaya mahasiswa bisa menyampaikan apabila ada dugaan pungli tersebut.
Dia mengaku wadah itu mulai dibentuk setelah viralnya seorang wisudawan yang mengungkap dugaan pungli pada saat acara wisuda di Auditorium Unsrat pada Rabu (25/5).
"Kalau BEM Pertanian saat ini torang (kami) lagi buka wadah pengaduan. Kalau misalkan ada teman-teman mahasiswa ada yang selama ini mungkin ada pungli tapi takut untuk bersuara," katanya.
"Sampai saat ini belum ada pelaporan sih. Jadi kalau mungkin dari teman-teman fakultas lain itu kisaran Rp 300 ribu sampai 500 ribu per dosen. Itu sih kalau pungli yang lagi beredar. Tarifnya bervariasi, tergantung dosen yang minta," ujarnya.
Rani menyatakan siap mengadvokasi kasus tersebut apabila wisudawan tersebut dapat memberikan bukti-bukti kepada BEM. Kini, pihak fakultas dan BEM telah menindaklanjuti dengan meminta keterangan dari wisudawan tersebut. Hanya saja hasil pertemuan tersebut bersifat tertutup.
"Saat ini kasusnya masih ditindaklanjuti. Apakah benar bukti-bukti itu masih diproses. Tindaklanjuti tertutup, itu dengan pimpinan fakultas," jelas dia.
Dia berharap semua pihak dapat berperan aktif, terutama para alumni fakultas pertanian. Pihaknya telah membuka wadah pengaduan bagi alumni apabila semasa kuliah menjadi korban dari praktik-praktik seperti itu.
"Kita juga buka wadah pengaduan dari kakak -kakak alumni. Kalau mungkin mereka pernah mengalami hal tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang wisudawan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado mengkritik pungutan liar (pungli) dengan selembar kertas bertuliskan Unsrat masih banyak pungli.
Akibatnya wisudawan itu dipanggil menghadap pada pekan depan.
Dilihat detikcom dalam video beredar, Kamis (26/5), acara wisuda itu dilaksanakan di Auditorium Unsrat Manado pada Rabu (25/5). Terlihat para wisudawan yang hadir di lokasi.
Selanjutnya tampak masing-masing wisudawan dipanggil satu persatu untuk datang ke depan. Para wisudawan juga secara bergantian berdiri di depan rektor untuk melakukan prosesi wisuda seperti memindahkan tali toga wisudawan oleh rektor.
Kemudian terlihat seorang wisudawan pria yang dipanggil ke atas podium membawa dua lembar kertas. Tampak wisudawan itu tak datang dengan tangan kosong pasalnya ia tampak membawa kertas lalu diserahkan kepada rektor.
Terlihat rektor yang usai memindahkan tali toganya itu lalu menyempatkan membaca isi tulisan yang ditaruh di atas mejanya.
Wisudawan itu lalu sejenak berdiri di depan kamera sambil mengangkat kertas tersebut. Terlihat isi dari kertas itu bertuliskan 'Unsrat masih banyak pungli'.
Belakang diketahui wisudawan itu merupakan mahasiswa dari Fakultas Pertanian Unsrat Manado. Wakil Rektor 3 Unsrat Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Rony Gosal menyatakan pihaknya telah berkoordinasi untuk melakukan pemanggilan terhadap wisudawan tersebut. Namun waktu detailnya belum bisa dipastikan.
"Oh iya, tentu torang (kami) akan panggil minta klarifikasi. Mungkin hari Jumat atau sampai nanti minggu depan," kata dia.
Simak Video "Viral Aksi Wisudawan Unsrat Manado Ungkap Banyak Pungli di Kampus"
(asm/nvl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar