PR BEKASI - Bukan cuma di Indonesia, peningkatan jumlah kasus hepatitis misterius akut terjadi di belahan dunia lain.
Penyakit hepatitis akut yang menyerang liver anak-anak ini pertama kali dilaporkan di Inggris antara Januari dan April 2022.
Menyusul sejak kasus terakhir, ada laporan hepatitis mematikan pada anak di seluruh Eropa, sebagian Amerika Serikat, dan di Asia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 21 April 2022, setidaknya 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya telah dilaporkan. Negara-negara yang melaporkan kasus termasuk Inggris, AS, Spanyol, Israel, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Norwegia, Prancis, Rumania, dan Belgia.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir, setelah WHO menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut.
Kewaspadaan di Indonesia meningkat, setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo, Jakarta, dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya, meninggal dunia.
Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Gejala hepatitis akut yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Investigasi sedang dilakukan untuk menguak penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar