Putin Sebut NATO sebagai Ancaman, Ini Reaksi AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Pidato Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perayaan Hari Kemenangan atas Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua dinilai penuh dengan disinformasi dan pembelokan fakta sejarah.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan tuduhan Putin yang menyatakan NATO sebagai ancaman bagi Rusia di perbatasan negara itu sebagai sesuatu yang salah dan tidak masuk akal.
Apa yang kami lihat dilakukan oleh Presiden Putin adalah memberikan versi sejarah yang direvisi dengan mengambil bentuk disinformasi yang telah kita lihat terlalu umum sebagai pedoman Rusia," kata Psaki seperti diberitakan CNN International, Selasa (10/5/2022).
"Sekarang untungnya kita semua sadar, wartawan di seluruh dunia sadar, Eropa sadar, Amerika sadar disinformasi yang tampaknya dilakukan oleh Presiden Putin dan Kremlin. Tudingan bahwa perang ini didorong oleh agresi Barat atau rencana Barat jelas-jelas salah dan tidak masuk akal," tegasnya.
Kepada CNN, Psaki menjelaskan apa yang disampaikan Putin itu bertolak belakang dengan apa yang terjadi di lapangan. Menurutnya, pasukan Ukraina berjuang dengan berani dan tidak memberikan kemenangan untuk Rusia.
"Presiden Putin dan Rusia tidak berbaris melalui Kyiv. Mereka berjuang untuk berperang di bagian lain negara itu. Ukraina dengan berani dan berani bertempur setiap hari," ujarnya.
Sebelumnya, dalam pidatonya, Putin menyampaikan bahwa serangan militer yang diluncurkannya itu merupakan sesuatu yang diperlukan. Menurutnya, serangan yang disebutnya operasi militer itu adalah bentuk negara yang kuat dalam menghadang ancaman.
"Operasi militer khusus Rusia di Ukraina adalah tindakan yang perlu dan tepat waktu," ujarnya dikutip BBC.
"Itu adalah keputusan yang tepat dari negara yang merdeka, kuat, dan berdaulat."
Putin juga menambahkan bahwa aliansi pertahanan NATO merupakan ancaman bagi negaranya. Diketahui, Ukraina sedang berniat untuk menjadi bagian dari pakta pimpinan Amerika Serikat (AS) itu.
"Di Kyiv, mereka mengatakan mereka mungkin mendapatkan senjata nuklir dan NATO mulai menjelajahi tanah yang dekat dengan kami dan itu menjadi ancaman nyata bagi negara kami dan perbatasan kami. Semuanya memberi tahu kami bahwa ada kebutuhan untuk berperang," tambahnya.
Adapun, 9 Mei diperingati sebagai hari kemenangan di Rusia. Tepat di hari itu pada tahun 1945 silam, Uni Soviet berhasil mengalahkan Nazi Jerman pada Perang Dunia Kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar