Vaksin Convidecia dari CanSinoBIO China Dapat Izin WHO untuk Covid-19 Halaman all - Kompas

 www.kompas.com /global/read/2022/05/20/220000070/vaksin-convidecia-dari-cansinobio-china-dapat-izin-who-untuk-covid-19

Vaksin Convidecia dari CanSinoBIO China Dapat Izin WHO untuk Covid-19 Halaman all - Kompas.com



Aditya Jaya Iswara3-4 minutes 20/5/2022

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (19/5/2022) mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 satu dosis dari pabrikan China CanSinoBIO.

Ini adalah vaksin covid kesembilan di dunia yang mendapatkan lampu hijau WHO.

WHO memberikan daftar penggunaan darurat (EUL) untuk vaksin bernama Convidecia dari perusahaan yang berbasis di Tianjin itu, saat China memerangi lonjakan Covid-19 yang dipicu oleh varian Omicron.

Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 PeduliLindungi Diakui di Semua Negara ASEAN

Ini adalah vaksin ketiga buatan China yang disetujui oleh WHO, setelah Sinovac dan Sinopharm.

Convidecia ditemukan memiliki 64 persen kemanjuran melawan penyakit bergejala dan 92 persen kemanjuran melawan Covid-19 yang parah, kata WHO.

Video Rekomendasi

AS Tawarkan Vaksin Covid-19 ke Korea Utara, namun Tak Direspons

AS Tawarkan Vaksin Covid-19 ke Korea Utara, namun Tak Direspons

"Vaksin tersebut memenuhi standar WHO untuk perlindungan terhadap Covid-19 dan ... manfaat vaksin jauh lebih besar daripada risikonya," kata badan kesehatan PBB itu dikutip dari AFP.

Para pakar vaksin WHO merekomendasikannya untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Vaksin CanSinoBIO telah diluncurkan di China, Argentina, Chile, Malaysia, Meksiko, dan Pakistan.

WHO kini telah memberikan status EUL ke sembilan vaksin Covid-19 dan variasinya, yaitu Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, Janssen, Moderna, Sinovac, Sinopharm, Bharat Biotech, Novavax, dan sekarang CanSinoBIO.

WHO mulai meninjau data bergulir tentang vaksin CanSinoBIO pada Agustus 2021.

Baca juga:

WHO mengatakan, persetujuan EUL memberikan jaminan kepada negara, penyandang dana, lembaga pengadaan, dan masyarakat bahwa vaksin tersebut telah memenuhi standar internasional.

Izin WHO diperlukan negara-negara untuk menyetujui dan mengimpor vaksin guna didistribusikan dengan cepat, terutama yang tidak memiliki regulator standar internasional sendiri.

Lampu hijau juga membuka pintu bagi vaksin untuk memasuki fasilitas berbagi vaksin global Covax, yang bertujuan memberikan akses adil terhadap dosis di seluruh dunia, terutama di negara-negara miskin.

Baca juga: AS Akan Berbagi Teknologi untuk Membuat Vaksin Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Komentar