JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengeklaim telah mengundang pemuka agama-agama besar internasional untuk hadir ke Indonesia dalam forum R20 atau Religion 20.
Forum R20 ini menjadi satu dari sembilan kegiatan pokok NU dalam menyongsong peringatan satu abad lahirnya ormas Islam terbesar se-Tanah Air itu.
"Paus Fransiskus, tanggal 8 Juni, saya sudah menemui beliau dan sampaikan undangan. Kita undang juga Grand Syekh Al-Azhar," kata Yahya dalam jumpa pers di Hotel Sultan Jakarta, Senin (20/6/2022) malam.
Yahya, bersama adiknya yang notabene Menteri Agama, Yaqut Cholil Coumas, sempat menyambangi Paus Fransiskus dalam lawatannya ke Vatikan pada 8 Juni 2022.
Video Rekomendasi
Selain Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayyeb, Yahya mengaku juga telah menyampaikan undangan terhadap Pemimpin Gereja Anglikan Uskup Justin Welby dan Uskup Agung Konstatinopel-Roma Baru Patriark Bartholomew.
Raja Kamboja Norodom Sihamoni, yang menerima gelar kehormatan "Yang Mulia Raja Kebajikan Dunia" dari Konferensi Pemimpin Buddhis Dunia, serta tokoh Hindu asal India Gurudev Sri Sri Ravi Shankar, juga disebut telah diundang.
"Agama sepatutnya mulai jadi bagian dari solusi. Kita melihat konflik di sana-sini masih mengatasnamakan agama. Pemimpin agama perlu jujur mengatasi masalah ini," kata Yahya.
Kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah, itu juga menyebut bahwa forum R20 bakal berperan sebagai side event atau acara pelengkap dari pergelaran Group of 20 (G20).
"Tanggal pastinya (forum R20) masih dalam pembicaraan dengan pemerintah dan para pemimpin agama. Insya Allah pada akhir Oktober sampai menjelang pelaksanaan G20 Forum di pertengahan November," ungkapnya.
Forum R20 tidak menjadi satu-satunya konferensi agama level internasional yang akan digelar NU dalam menyongsong usia 100 tahun.
NU juga berencana mengadakan Muktamar Internasional Fikih Peradaban guna berdiskusi dan merespons perubahan peradaban dari sudut pandang fikih, dengan menghadirkan para pemikir dan fuqaha (ahli fikih).
"Kita kembali ke teks agama dan membawanya ke konteks kekinian dan memberikan jawaban permasalahan," ujar Ketua Panitia Pelaksana Satu Abad NU, Yenny Wahid, dalam kesempatan yang sama.
Komentar
Posting Komentar