Demi Kedai Tak Tutup, Milenial Ini Ambil Alih Usaha Nasi Ayam Legendaris

Milenial ini rela jadi pedagang kaki lima karena iba dengan kakek nenek penjual nasi ayam. Begini kisahnya.
Singapura terkenal dengan kedai makanan kaki limanya yang bahkan tercatat oleh UNESCO sebagai warisan dunia tak benda. Sayangnya, pergeseran gaya hidup membuat banyak generasi muda atau para milenial meninggalkan bisnis ini.
Beberapa kedai legendaris mengaku terpaksa tutup karena tidak punya penerus yang bersedia melanjutkan bisnis makanan kaki lima mereka. Banyak sekali kakek dan nenek yang juga terlihat masih sibuk melayani pembeli dengan waktu istirahat yang sangat singkat.
Makan di salah satu kedai nasi ayam kaki lima, dua wanita ini merasa iba melihat penjualnya yang masih sibuk melayani pembeli. Keduanya justru melakukan langkah yang mengejutkan karena mengaku tidak rela membiarkan kedainya tutup.
Mengutip Asia One (8/6), dua wanita itu makan di kedai nasi ayam Heng Ji Chicken Rice. Tempat ini tergolong legendaris karena sudah beroperasi selama 60 tahun.
Kedua wanita berusia 30 tahun dan 26 tahun itu mengaku sangat menyayangkan jika suatu hari kedai ini terpaksa tutup hanya karena tidak ada penerus. Keduanya yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan kakek dan nenek pemilik kedai menyampaikan kesediaannya untuk membantu mengelola Heng Ji Chicken Rice.
Keputusan ini diambil oleh kedua saudara sepupu tersebut setelah bertemu dengan anak dan keponakan dari pemilik kedai. Mereka mengatakan tidak ada keinginan untuk meneruskan kedai kaki lima yang sudah lebih dari setengah abad dijalani oleh orang tuanya.
"Sejauh yang kami tahu, anak dari pemilik kedainya tidak ingin mengambil alih bisnis orang tuanya, dan kami merasa kasihan membiarkan sebuah merek kedai kaki lima berusia 60 tahun ini harus menghilang jadi kami putuskan untuk mengambil alih dan melanjutkan bisnis sederhana nasi ayam ini," kata salah satu wanita tersebut.
Walaupun dirasa menjalankan bisnis makanan seperti ini adalah tantangan terbesar, tetapi mereka percaya bahwa para pelanggan setia Heng Ji Chicken Rice sudah menjadi pondasi utama yang sangat baik. Hanya butuh kemauan kuat bagi mereka untuk bisa menjaga cita rasa nasi ayam yang disajikan tetap sama seperti sebelumnya.
Pemilik kedai kaki lima tersebut bahkan tidak keberatan untuk mengajari dua wanita ini cara memasak dan membuka resep nasi ayam yang selama berpuluh-puluh tahun dijualnya. Hingga saat ini kedai Heng Ji Chicken Rice yang ada di kawasan Chinatown Complex Food Centre ini, 80% pengelolaannya sudah dikendalikan oleh dua bersaudara tersebut.
Setelah dibantu untuk pengelolaannya, Heng Ji Chicken Rice mengaku mulai mengalami peningkatan penjualan hingga 35 ekor ayam dalam sehari yang jelas lebih tinggi dari saat pandemi. Tetapi kabar bahwa Malaysia memberhentikan ekspor ayam ke Singapura menjadi tantangan terbesar lainnya yang dihadapi baik bagi pemilik kedai maupun dua saudara sepupu yang sedang mencoba mengambil alih pengelolaan kedainya.
Dikabarkan mereka akan menutup kedai Heng Ji Chicken Rice sementara waktu sambil menyiapkan pasokan ayam segar. Ternyata kejadian seperti ini pernah terjadi pada kedai China Street Fritters yang juga dibantu disukseskan oleh orang dari luar garis keturunan pemiliknya setelah hampir satu tahun berada di ujung tanduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar