Gubernur Edy soal Suspect PMK Capai 4 Ribu Ekor: Masih Terkendali - CNN Indonesia

 www.cnnindonesia.com /nasional/20220602201947-20-804150/gubernur-edy-soal-suspect-pmk-capai-4-ribu-ekor-masih-terkendali

Gubernur Edy soal Suspect PMK Capai 4 Ribu Ekor: Masih Terkendali

CNN Indonesia3-4 minutes 3/6/2022
Jumat, 03 Jun 2022 01:31 WIB

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengklaim penanganan wabah PNK di Sumut masih terkendali meski jumlah ternak yang terpapar terus bertambah.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengklaim penanganan wabah PMK di daerahnya masih terkendali (CNN Indonesia/Farida)

Medan, CNN Indonesia --

Hewan ternak di Sumatera Utara (Sumut) yang diduga terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) mencapai 4.002 ekor. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengklaim penanganannya masih terkendali meski jumlah ternak yang terpapar terus bertambah.

"Saat ini penularan PMK memang berada pada posisi sekitar 4.000-an (4.002) ekor yang terindikasi PMK. Dari jumlah itu, hanya 10 ekor yang mati. Itupun yang anakan, karena kondisi tempatnya yang kurang baik," kata Edy, Kamis (2/6).

Edy mengatakan langkah penanganan terus dilakukan. Karena itu mantan Ketum PSSI tersebut mengimbau masyarakat harus tenang seiring langkah penanganan yang sejauh ini terus dilakukan di seluruh kabupaten/kota yang terpapar.


"Dari total hewan ternak yang terindikasi PMK, 3.683 ekor dinyatakan sembuh. Artinya tinggal 400 ekor yang belum dan masih dilakukan isolasi," ungkapnya.

Menurut Edy, petugas telah membuat aturan terkait pengiriman hewan ternak antar wilayah. Selain itu, untuk hewan ternak yang akan dijadikan kurban pada perayaan Iduladha juga harus mengantongi surat sehat.

"Kita sudah buat rambu-rambunya di situ (aturan), yakni tidak boleh keluar masuk (perdagangan antar daerah/provinsi) sapi sementara ini. Harus ada surat izin, untuk hewan kurban dan harus ada surat pernyataan bahwa binatang ternak tersebut sehat," jelas Edy.

Kemudian, lanjut Edy, bagi hewan ternak yang terindikasi PMK, telah disiapkan proses isolasi. Sehingga kondisi saat ini, meskipun masih ada hewan ternak yang terindikasi PMK, masih terkendali dan bisa ditangani pihak terkait.

"Soal status wabah, ya banyak yang mau dinyatakan ini wabah, sehingga semua ditanggung oleh pemerintah. Kalau itu, nanti buntutnya ngejarnya ke sana itu. Wabah itu, kalau tidak ada obat, mati begitu banyak. Itulah wabah," sebutnya.

Edy juga menjelaskan meskipun belum ada vaksin disiapkan untuk penanganan PMK, namun pemerintah menjamin ketersediaan obat dan vitamin untuk diberikan kepada hewan ternak. Seperti yang ada saat ini, sebagian besar hewan bisa sembuh dengan bantuan intensif pengobatannya.

"Vaksin belum ada. Obat antibiotik dan vitamin yang dilakukan. Ada isu miring katanya obat-obatan tak ada, mahal, bohong. Itu orang yang tak bertanggung jawab menyatakan itu, sehingga petani ini menjual lebih cepat atau dipotong," pungkas Edy.

(fnr/isn)

Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Bangkai Sapi Dibuang di Bengawan Solo

Baca Juga

Komentar