Kisah Haru Fatin, Jemaah Haji Termuda Asal Karanganyar Gantikan Ibu Meninggal

KARANGANYAR, iNees.id – Fatin Faiziah Sarwono tak menyangka menjadi jemaah calon haji termuda dari Kabupaten Karanganyar. Fatin baru berusia 18 tahun dan masih duduk di bangku kelas VIII MAN 1 Solo.
Fatin masuk dalam kloter 25 Embarkasi Donohudan, Boyolali. Rencana, pada tanggal 20 Juni 2022 Fatin masuk ke Asrama Haji Donohudan bersama calon haji lainnya dari Kabupaten Karanganyar.
Dia mengaku bersyukur dan bangga bisa melaksanakan ibadah haji di usianya yang masih muda. Saat pelepasan jemaah haji, di rumah dinas Bupati Karanganyar, Fatin mengatakan dirinya berangkat ke Tanah Suci menggantikan posisi ibunya yang baru saja meninggal dunia pada bulan April.
"Saya menggantikan posisi umi (ibu) untuk pelimpahan berangkat haji. Karena Umi pada April telah meninggal dunia," kata Fatin, Senin (13/6/2022).
Dia akan berangkat haji bersama bapaknya. Keputusan dirinya berangkat, dikarenakan kakak-kakak masih memiliki anak yang masih kecil, Sehingga tidak bisa ditinggalkan. Sedangkan adiknya, masih terlalu kecil. Sehingga belum mampu.
"Sewaktu umi masih ada, tapi tengah sakit, bapak dan umi sudah berunding. Dan diputuskan yang berangkat saya," ujar anak kelima dari enam bersaudara ini.
Dia mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk berangkat haji. Seluruh persiapan sudah dilakukan jauh saat ibunya masih hidup.
"Tidak ada persiapan apa-apa. Semua sudah dipersiapkan Umi sejak dua tahun lalu. Seperti baju, Ikrom yang lainnya pakai punya Umi, semuannya sudah Umi siapkan dua tahun sebelumnya," ujarnya.
Menurut Fatin, rencananya ayahnya dan umi berangkat pada tahun 2020 lalu. Namun pada tahun itu penyelenggaraan haji tidak digelar dikarenakan pandemi Covid-19.
Fatin akan memanjatkan doa untuk dirinya, almarhum ibunya yang telah meninggal dunia. Di Tanah Suci, Mekkah, dia juga akan berdoa agar bisa melanjutkan pendidikan kedokteran di salah satu universitas yang dia impikan.
Karena itu, tahun ini dia ingin fokus beribadah dan belajar, sehingga tahun depan berharap bisa diterima masuk kedokteran.
"Satu pesan umi jangan pernah meninggalkan salat duha. Karena semasa hidup umi tidak pernah lupa salat duha," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar