Pakar Militer China Larang Negaranya Ganggu Jakarta: Indonesia Punya Modal Jadi Super Power! - Zona Jakarta - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Pakar Militer China Larang Negaranya Ganggu Jakarta: Indonesia Punya Modal Jadi Super Power! - Zona Jakarta

Share This

 

Pakar Militer China Larang Negaranya Ganggu Jakarta: Indonesia Punya Modal Jadi Super Power!

By Zulaika Rizkia
google.com
5 min
Kopassus TNI AD /Instagram/@penkopassus
Kopassus TNI AD /Instagram/@penkopassus

Zonajakarta.com- Kisruh soal tumpang tindih klaim kekuasaan yang meliputi Laut Natuna Utara ini memuncak pada akhir Desember 2019, saat sebuah video kapal nelayan asing dari China yang diduga menyerbu perairan Natuna beredar di media sosial Indonesia.

Menurut The Diplomat, rekaman tersebut berawal dari sebuah organisasi nelayan bernama Lubuk Lumbang. Kelompok itu mengatakan para nelayan diusir oleh penjaga pantai China di zona ekonomi eksklusif Indonesia pada akhir Oktober 2019.

Dikutip Zonajakarta.com dari BBC, video tersebut menjadi fokus nasional setelah diberitakan oleh media Indonesia, Kementerian Luar Negeri RI memprotes China masing-masing pada 30 Desember 2019 dan 2 Januari 2020 terhadap aktivitas illegal fishing China di Natuna.

Pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas, menuduh kapal nelayan China berulang kali menyusup ke perairan Kepulauan Natuna milik Indonesia pada akhir Desember 2019, di bawah pengawalan kapal Penjaga Pantai China, dan mengatakan bahwa klaim China tidak sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan mengirim sejumlah kapal perang dan pesawat militer ke daerah itu untuk mempertahankan kedaulatan.

Kala itu, situasi tegang menyelimuti NatunaIndonesia.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari artikel terbitan Al Jazeera, yang berjudul "Dilema Jakarta... Bagaimana Negara Islam Terbesar Menjadi Arena Konflik antara Amerika dan China?" yang diterbitkan pada awal bulan Mei 2022.

Media berbahasa Arab itu mengungkap awal mula perseteruan Indonesia dan China di tahun 2019 silam.

"Peristiwa itu mengacu pada sengketa internasional atas salah satu wilayah yang paling disengketakan di dunia, karena Indonesia dan Cina mengklaim menguasai wilayah di Laut Cina Selatan yang terletak di perbatasan pulau-pulau 'NatunaIndonesia, karena Cina menganggap bahwa sekitar 90% dari laut Yang memiliki luas 3,5 juta kilometer persegi lautnya sendiri, mengutip catatan penggunaan sejarah untuk mendukung klaimnya, sementara Indonesia yang terletak di pinggiran selatan Laut Cina Selatan menganggap bahwa daerah dengan perkiraan 1,9 triliun kaki kubik cadangan gas alam adalah zona ekonomi eksklusifnya di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut.

Pada akhir 2019, dunia hampir menyaksikan konflik militer antara Indonesia dan Cina sebagai akibat dari praktik terakhir di kawasan ekonomi Pasifik, yang oleh Indonesia disebut 'Laut Natuna Utara' sementara Beijing menganggapnya sebagai daerah penangkapan ikan tradisional Cina.

Pada saat yang tepat, pasukan penjaga pantai Cina mulai merambah ke wilayah tersebut, dan Jakarta tidak menemukan cara selain mengirim kapal perang dan pesawat tempur F-16, dan juga mengundang kapal penangkap ikan Indonesia untuk pindah ke daerah itu, tetapi ketegangan mereda dengan cepat setelah Cina mundur dari daerah itu, menembusnya," tulis Al Jazeera.

Nyaris tiga tahun setelah insiden yang bisa memicu perang itu terjadi, pengamat militer China rupanya kini mengharamkan negerinya menyentuh Jakarta.

Pengamat militer asal China, Luo Yungkun juga memperingatkan agar jangan ganggu Indonesia.

Karena Indonesia punya SDM SDA menyerupai China dan sangat mungkin menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Dengan perekonomian terbesar maka pertahanan Indonesia juga pasti akan meningkat pesat.

"Tujuan strategis nasional Indonesia adalah untuk menjadi negara besar, dan ambisi ini selalu ada," ujar Luo dikutip dari sohu.com, 12 Februari 2022.

Walau masih ada kekurangan di industri pertahanannya, tapi secara wilayah, geografis hingga perkembangan ekonomi Indonesia punya modal kuat jadi super power.

"Letak geografis, wilayah, dan perkembangan ekonomi Indonesia merupakan faktor yang menguntungkan untuk disebut sebagai negara besar, tetapi masih ada kekurangan yang jelas dalam kekuatan pertahanan nasional," jelasnya.

Luo yakin bila Indonesia sudah memaksimalkan semua potensinya, maka pertahanan nasional negara itu bakal cepat dimodernisasi.

Hasilnya otot militer Indonesia akan sangat kuat.

"Didorong oleh ambisi negara sebesar itu, ia akan secara aktif mempromosikan modernisasi pertahanan nasional," papar Luo.

Sohu.com juga menyebut pembelian fregat FREMM dan Arrowhead menyulap armada Indonesia mempunyai kekuatan pukul tambahan.

"Fregat baru yang disebutkan di atas dilengkapi dengan radar array bertahap, sistem peluncuran vertikal dan berbagai jenis rudal, dan memiliki kemampuan pertahanan udara, anti-kapal dan anti-kapal selam yang kuat. Fregat baru ini umumnya memiliki bobot perpindahan penuh lebih dari 6.000 ton, jauh melebihi frigat yang beroperasi aktif Angkatan Laut Indonesia, dan memiliki kemampuan tempur laut yang kuat," jelas sohu.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages