Akan jadi Tuan Rumah KTT G20, Bali Diharapkan Segera Bebas dari PMK - MSN

 

Akan jadi Tuan Rumah KTT G20, Bali Diharapkan Segera Bebas dari PMK

MSN
2 min
© Disediakan oleh Kompas.com
 Ilustrasi penyakit kuku dan mulut pada hewan, apa itu penyakit kuku dan mulut, gejala penyakit kuku dan mulut, penyebab penyakit kuku dan mulut.
© Disediakan oleh Kompas.com Ilustrasi penyakit kuku dan mulut pada hewan, apa itu penyakit kuku dan mulut, gejala penyakit kuku dan mulut, penyebab penyakit kuku dan mulut.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong percepatan penanganan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Bali supaya bebas dari penyakit tersebut pada pekan ini.

Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Derah Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Edison Siagian mengatakan, Bali mendapat perhatian khusus terkait PMK dalam rangka persiapan menuju Konferensi Tingkat Tinggi G20.

"Pada kunjungan terakhir dengan Menko Marves (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan), Mentan (Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo), dan Kepala BNPB (Letjen Suharyanto) pada 8 Huli lalu, sudah disampaikan bahwa Bali harus zero case, diharapkan minggu ini sudah bebas PMK,” kata Edison saat memantau penanganan PMK di Buleleng, Bali, Jumat (22/7/2022), dikutip dari siaran pers.

Edison menuturkan, percepatan penanganan PMK di Bali juga dilakukan karena provinsi itu merupakan destinasi pariwisata dunia.

Untuk itu, Kemendagri mengimbau Pemerintah Kabupaten Buleleng agar mempercepat distribusi vaksin dan obat-obatan kepada hewan ternak.

Pemerintah daerah juga dinilai perlu berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, BNPB, pejabat otoritas veteriner beserta anggotanya, dan TNI-Polri dalam penanganan PMK.

Selain Bali, wilayah lain yang menjadi fokus penanganan PMK adalah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Menurut rencana, Kemendagri akan mengunjungi dua provinsi itu untuk memantau penanganan PMK di sana.

Adapun berdasarakan data yang diperoleh Kemendagri, total ada 532 ekor sapi yang terkena PMK di Buleleng, 323 ekor dipotong bersyarat, 3 ekor mati, dan 208 ekor lainnya masih dalam kondisi sakit.

Merespons itu, Kepala Dinas Pertanian Buleleng Made Sumiarta mengaku optimistis Buleleng dapat bebas dari PMK dalam waktu dekat.

"Kami akan berupaya semaksimal mungkin, seluruh stakeholder Dinas Pertanian Buleleng telah melakukan komunikasi dan edukasi kepada peternak demi menanggulangi penyebaran PMK,” ujar Made.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya