Berstatus Siaga, Berikut Profil Gunung Sakurajima di Jepang yang Kerap Mengamuk
S. Dian Andryanto
Selasa, 26 Juli 2022 19:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Jepang menetapkan status siaga level lima untuk Gunung Sakurajima. Status ini merupakan level peringatan tertinggi atas aktivitas gunung berapi. Sebelumnya, Gunung Sakurajima mengalami letusan eksplosif pada Senin, 25 Juli 2022 lalu. Peristiwa letusan ini tidak menimbulkan korban. Meskipun demikian, Badan Meterologi Jepang menghimbau kepada warga setempat untuk tetap waspada terhadap potensi letusan Gunung Sakurajima berikutnya.
Dilansir japan-guide.com, Gunung Sakurajima adalah satu gunung berapi paling aktif di Jepang. Dalam bahasa Indonesia, ‘Sakurajima’ berarti Pulau Bunga Sakura. Gunung ini sekaligus ikon dari salah satu wilayah di Jepang, yaitu Kagoshima. Gunung berapi aktif ini terus-menerus mengeluarkan asap, dan letusan kecil sering beberapa kali per hari. Gunung Sakurajima berlokasi di di tengah Teluk Kagoshima dengan ketinggian 1.117 meter di atas permikaan laut (mdpl) dengan keliling sekitar 50 kilometer.
Gunung Sakurajima adalah jenis gunu stratovulcanic sehingga memiliki tiga puncak utama, yaitu Kita-dake (puncak utara, dengan ketinggian 1.117 meter), Naka-dake (puncak tengah, dengan ketinggian 1.060 meter) dan Minami-dake (puncak selatan dengan ketinggian 1040 meter). Dari ketiganya, puncak Minami-dake saat ini adalah yang paling aktif, ditandai dengan banyak letusan terjadi dari Kawah Showa di lereng timur puncak.
Dikutip cs.mcgill.ca, sebelumnya, Gunung Sakurajima telah meletus dahsyat beberapa tahun silam, tepatnya pada 1914. Letusanya sangat eksplosif yang menimbulkan korban jiwa mencapai 35 orang. Kawasan Gunung Sakurajima awalnya adalah sebuah pulau. Namun, karena letusan Gunung Sakurajima pada 1914 ini, aliran lava yang besar mengubahnya menjadi sebuah semenanjung.
Sampai April 2021, aktivitas vulkanik Gunung Sakurajima masih berlanjut, ditandai dengan terjadinya letusan-letusan kecil dan hujan abu vulkanik di daerah sekitarnya. Pada 13 September 2016, tim ahli dari Universitas Bristol dan Pusat Penelitian Gunung Api Sakurajima di Jepang menyatakan bahwa gunung berapi tersebut diprediksi dapat mengalami letusan besar dalam waktu 30 tahun.
NAOMY A. NUGRAHENI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar