BMKG: Banjir Rob di Surabaya Utara karena Fenomena Bulan Purnama
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak menyebut banjir rob yang kembali terjadi di wilayah Surabaya Utara, Kamis (14/7/2022) pagi, salah satunya dipengaruhi fenomena super moon dan bulan purnama. Fenomena tersebut membuat ketinggian air di wilayah pesisir Surabaya itu meningkat hingga meluber ke jalanan.
“Beberapa kawasan yang tergenang banjir yakni kawasan Kalianak, Kecamatan Asem Rowo dan seputaran Jalan Kalimas, Kecamatan Pabean Cantikan. Ketinggian air tadi pagi bisa 20 sampai 30 cm,” jelas Fajar Setiawan Senior Forecaster BMKG Maritim Tanjung Perak pada Radio Suara Surabaya, Kamis siang.
Banjir rob, lanjut Fajar, diperkirakan pada bulan Juni ini akan berlangsung hingga 16 Juli besok, dengan ketinggian maksimal 10 cm. Meski demikian, puncaknya sudah terlewati pada Rabu (13/7/2022) kemarin dan Kamis hari ini. Jika kembali terjadi di pagi hari, diperkirakan genangan air akan surut sebelum pukul 13.00 WIB
“Tapi kalau kondisi cuacanya belum menentu, bisa saja akhir bulan ada kejadian serupa (banjir rob),” ungkap dia.
Fajar kembali menjelaskan, selain fenomena super moon dan bulan purnama, terdapat faktor lain yang membuat banjir rob sering terjadi di kawasan Surabaya Utara tersebut, yakni penurunan permukaan tanah.
“Ada kajian dari ITS yang pada beberapa waktu lalu dilakukan, dan hasilnya disinyalir ada penurunan tanah. Tapi kita masih belum memastikan seberapa dalam penurunannya. Untuk konkretnya beberapa waktu mendatang akan kembali dilakukan pengkajian ulang,” jelasnya.
Selain itu, Fajar menyebut jika faktor pemanasan global yang terjadi dan membuat es di Kutub Utara dan Selatan mencair, juga disinyalir menjadi penyebab permukaan air laut naik setinggi delapan sampai sepuluh milimeter.(bil/dfn/ipg)
Komentar
Posting Komentar