Dicky Topan Si Entong Baru Ketahuan Idap Jantung Bengkak Setahun Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya - Tribunnews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Dicky Topan Si Entong Baru Ketahuan Idap Jantung Bengkak Setahun Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya - Tribunnews

Share This

 

Dicky Topan Si Entong Baru Ketahuan Idap Jantung Bengkak Setahun Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya - Halaman all

Tangis ibunda Dicky Topan, putranya meninggal akibat pembengkakan jantung
Tangis ibunda Dicky Topan, putranya meninggal akibat pembengkakan jantung

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Artis Dicky Topan pemeran adik Si Entong meninggal dunia, Kamis (7/7/2022).

Dicky Topan diketahui meninggal dunia setelah mengalami pembengkakan jantung.

Penyakit yang diidap Dicky Topan tersebut baru diketahuinya setahun lalu.

Ya, pembengkakan jantung yang dialami Dicky Topanini baru ia ketahui saat usianya 25 tahun.

Dan kini selang setahun kemudian, kini Dicky Topan meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Akibatnya, Dicky Topan pun harus bulak balik ke rumah sakit demi menjalani perawatan.

“Umur 25 baru keliatan jantungnya bengkak."

"Udah enam kali ini masuk rumah sakit,” ujar ibu Dicky, Lusianti.

Sebelum meninggal dunia, Dicky sempat mengeluhkan rasa sakit di bagian dada.

Bahkan, Dicky sempat meminta digendong sang ibunda sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.

Lantas, apa itu penyakit pembengkakan jantung?

Dikutip dari serambinews.com, pembengkakan jantung atau jantung bengkak adalah kondisi dimana ukuran jantung lebih besar dari normal.

Pembengkakan jantung atau jantung membesar juga disebut dengan istilah kardiomegali (cardiomegaly).

Pembengkakan jantung bukanlah sebuah penyakit.

Tapi, kondisi ini menjadi tanda atau gejala dari gangguan penyakit tertentu.

Pembesaran atau pembengkakan jantung bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada kondisi dan penyebabnya.

Mendeteksi kondisi ini sedini mungkin bisa mencegah risiko kesehatan yang lebih buruk lagi.

Sebab, meski bukan sebuah penyakit, pembengkakan jantung bisa menyebabkan komplikasi serius lainnya, mulai dari stroke, gagal jantung hingga menyebabkan kematian mendadak.

Gejala

Merangkum Healthline, pembengkakan jantung kadang kala tidak menunjukkan gejala apapun.

Sehingga, sebagian penderitanya bisa tidak merasakan gejala apapun.

Namun, ada tanda-tanda umum yang biasa ditemui dan dirasakan oleh sebagian penderita jantung bengkak.

Gejalanya itu seperti:

- sesak napas;
- irama jantung yang tidak teratur (aritmia);
- edema atau pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki yang disebabkan oleh penumpukan cairan;
- kelelahan; dan
- pusing.

Keadaan sudah darurat medis apabila menunjukkan gejala:

- sakit dada;
- kesulitan mengatur napas;
- nyeri di lengan, punggung, leher, atau rahang; dan
- pingsan.

Artis Dicky Topan meninggal dunia karena sakit jantung (Instagram @merekamjakarta)

Penyebab

Pembesaran atau pembengkakan jantung bisa terjadi karena kondisi yang dialami sejak lahir (bawaan) atau masalah jantung lain yang berkembang seiring waktu.

Setiap penyakit yang membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dapat menyebabkan pembesaran jantung.

Ini sama seperti otot-otot lengan dan kaki yang ukurannya jadi lebih besar karena sering dilatih.

Penyebab paling umum dari pembesaran jantung adalah penyakit jantung iskemik dan tekanan darah tinggi.

Penyakit jantung iskemik terjadi ketika arteri menyempit yang disebabkan oleh timbunan lemak di arteri sehingga mencegah darah masuk ke jantung.

Namun ada kondisi lain yang juga dapat membuat jantung membesar.

Kondisi atau penyebab itu seperti dilansir dari laman Mayo Clinic berikut.

1. Tekanan darah tinggi
2. Penyakit katup jantung
3. Kardiomiopati
4. Hipertensi Pulmonal
5. Efusi Perikardial
6. Penyakit arteri koroner
7. Anemia
8. Gangguan tiroid
9. Kelebihan zat besi
10. Amiloidosis
11. Irama jantung tidak teratur
12. Kondisi bawaan

organ jantung (Intisari)

Pencegahan

Jika merasa memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang dapat menyebabkan pembesaran jantung, seperti kardiomiopati, beritahukan pada dokter.

Perawatan dapat diberikan sejak dini jika kardiomiopati atau kondisi jantung lainnya didiagnosis lebih awal.

Sehingga kemungkinan kondisi lebih buruk bisa dicegah.

Perubahan gaya hidup juga dapat membantu mencegah terjadinya pembengkakan jantung.

Beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:

- menurunkan berat badan
- membatasi makanan tertentu,
- hindari alkohol, kafein atau obat-obat yang mengandung kokain
- berhenti merokok
- kurangi stres
- olahraga.

Untuk jenis latihan atau olahraga, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter jenis mana yang paling aman dilakukan sesuai dengan kondisi.

(TribunJakarta/SerambiNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages