Kenapa Ahli Nilai KF-21 Buatan Korsel-RI Tak Sepadan Jet J-20 China?
CNN Indonesia4-5 minutes 25/7/2022Jet tempur China generasi kelima Chengdu J-20. (Terrenceteo via Wikimedia CC-BY-SA-4.0)
Di antara pesawat tempur China yang bisa dibandingkan dengan KF-21 adalah Chengdeo J-10 generasi keempat. Wong Tong menaksir KF-21 bisa menjadi ancaman serius bagi J-10.
"Jet itu dapat menyaingi varian [Chengdu] J-10," kata Wong Tong lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jet tempur Chengdu J-10 buatan China masuk dalam kategori jet generasi keempat. Jet ini dipamerkan pada 2005. Ratusan jet ini juga telah digunakan di dunia.
Seperti dilaporkan South China Morning Post, J-10 merupakan jet mesin tunggal yang lebih ringan dan kecil ketimbang KF-21. Seri J-10 terbaru, seperti J-10B dan J-10C, juga dilengkapi dengan sistem avionik canggih seperti radar active electronically scanned array (AESA).
Tak hanya J-10 yang bisa terancam dengan KF-21 yang merupakan pendatang baru 'si burung besi tempur'. Jet tempur China lainnya Shenyang FC-31 juga disebut dalam ancaman jet tempur buatan Korsel-RI.
KF-21 dan FC-31 sama-sama jet tempur dengan mesin ganda. Kedua pesawat kombatan tersebut memiliki spesifikasi dan ukuran yang mirip. Kecepatan KF-21 juga didesain mencapai Mach 1,8 (2.222 km per jam), sama seperti FC-31.
Keduanya mampu membawa senjata seberat 7,7 ton dan 8 ton, dengan jarak tempur masing-masing 1.450 km dan 1.200 km.
Jika KF-21 bekerja dengan baik, Wong menilai jet tersebut dapat menjadi ancaman baru bagi China, mengingat Korsel sendiri memiliki aliansi militer dengan AS.
Wong Tong juga memprediksi KF-21 berpotensi menjadi pesaing terberat FC-31 di pasar internasional.
KF-21 memiliki kualifikasi yang cukup untuk masuk ke dalam seri jet generasi keempat, atau keempat plus. Jet buatan Korsel tersebut memiliki kemampuan avionik baru, seperti radar active electronically scanned array (AESA), pod penargetan elektro-optik, sistem pelacakan dan pencarian inframerah, pun peralatan militer canggih seperti rudal udara-ke-udara dan rudal udara-ke-darat.
Dari segi produksi, pendanaan KF-21 dibantu oleh Indonesia. Jakarta berjanji membayar 20 persen dari pengembangan jet buatan Industri Luar Angkasa Korsel tersebut.
Total biaya yang diperlukan untuk pengembangan jet ini mencapai US$6,7 miliar atau setara Rp100 triliun.
Reuters melaporkan Korsel telah selesai menguji coba KF-21 pada 19 Juli lalu. Prototipe jet itu lepas landas dari pangkalan udara di Kota Sacheon dan berhasil terbang selama 30 menit.
Namun, jet terbaru ini perlu menjalani berbagai tes sebelum bisa dijual ke pasaran, yakni pada 2026.
(pwn/bac)
Saksikan Video di Bawah Ini:
VIDEO: Monumen UFO Pertama Di Indonesia Diresmikan di Sleman
HALAMAN :
TOPIK TERKAIT
BERITA UTAMA
LAINNYA DARI DETIKNETWORK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar