Properti China Amburadul, 400 Juta Orang Kelas Menengah Jungkir Balik
Sektor properti di China amburadul setelah banyak proyek dihentikan. Kepercayaan masyarakat bahwa real estate adalah investasi yang pasti untuk membangun kekayaan pun sirna.
Terutamanya bagi kaum kelas menengah di China yang berjumlah 400 juta orang. Mereka, boleh dibilang, jungkir balik karena harus membayar kredit properti yang berjalan dengan kemungkinan bahwa rumah yang mereka biayai tidak akan pernah terbangun.
Mengutip CNA, Selasa (26/7), Analis Bloomberg Intelligence Kristy Hung memperkirakan bahwa penghentian konstruksi di China mempengaruhi properti kolektif senilai 4,7 triliun yuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :
Peter adalah satu dari ratusan ribu pembeli rumah yang proyeknya terhenti karena perusahaan pengembangnya bermasalah. Orang-orang seperti Peter, yang kredit rumahnya apabila digabung bernilai 2 triliun yuan, di bawah pengembang kakap seperti Aoyuan dan China Evergrande Group.
Diproyeksikan 70 persen kekayaan kolektif kelas menengah di China terikat di sektor properti dan mereka menolak membayar lebih lanjut yang menjadi ancaman bagi ekonomi dan stabilitas China.
Saat ini, otoritas setempat tengah memutar otak untuk meredakan situasi dengan memberikan masa tenggang pembayaran pinjaman. Pemerintah daerah dan bank pun diminta turun tangan.
Harga rumah di China turun selama 10 bulan berturut-turut, dengan penurunan pendapatan per kapita dalam lima kuartal belakangan. Sementara, utang rumah tangga China naik menjadi 61,6 persen terhadap PDB 2021. Angkanya melonjak drastis dibanding 2011 silam, yakni 27,8 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar