Tukang Becak Masih Tak Percaya Saksikan Langsung Karomah Wali Jadzab Habib Bakar - Portal Majalengka

 

Tukang Becak Masih Tak Percaya Saksikan Langsung Karomah Wali Jadzab Habib Bakar



1-1 minutes
PORTAL MAJALENGKA - Wali jadzab Habib Bakar Gresik yang nyentrik dikenal memiliki bangak karomah.

Salah satunya disaksikan langsung oleh seorang tukang becak yang mengantarkan Habib Bakar.

Habib Bakar ini dikenal wali jadzab. Tidak seperti ulama, banyak yang melihatnya sebagai orang biasa-biasa saja.

Di tubuh Habib Bakar tak ada pakaian kebesaran yang melekat, sehingga memang tidak mudah mengenalinya.

Diceritakan, pada suatu hari ada seorang tukang becak bernama Imam sedang bersedih karena menanggung beban hidup yang makin sulit.

Baca Juga: Keramat Wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan: Ke Baghdad Tiap Tahun, Padahal Raganya di Rumah

Setelah sholat Subuh, Imam langsung mangkal di tempat biasa dengan harapan segera ada penumpang datang.

Imam terus terngiang pesan istrinya, bahwa hari ini jatuh tempo bayar hutangnya dan bayar sekolah anaknya.

Tiba-tiba, datanglah Habib Bakar dari arah depan dan langsung naik di atas becak Imam.

Baca Juga: Panglima Perang Kejam Gigit Jari di Hadapan Wali Sakti Imam Hasan Al Bashri

Tanpa sepatah katapun, Habib Bakar sambil menunjuk arah dengan jari yang menandakan bahwa beliau minta diantar di suatu tempat.

Imam termasuk sosok tukang becak yang sangat cinta para habaib. Dengan sangat bahagia, Imam segera mengayuh becaknya sesuai petunjuk Habib Bakar.

Di tengah mengayuh becaknya, Imam ingat kebiasaan Habib Bakar dalam merokok.

Uang seadanya di sakunya dibelikan rokok untuk Habib Bakar, wujud penghormatan Imam kepada cucu Rasulullah.

Padahal, itulah uang terakhir di sakunya yang mau digunakan untuk sarapan. Tapi kecintaannya kepada cucu Rasulullah tak bisa dibendung.

Perjalanan becak kembali dilanjutkan. Karomah pun terjadi, tiba-tiba ada mobil yang menyalip dan memberhentikan becak Imam.

Kaget dan sangat khawatir, karena Imam baru membawa Habi Bakar. Lima orang bersorban dan bergamis turun dari mobil.

Mereka mengucapkan salam dan mencium tangan Habib Bakar. Salah satu dari rombongan itu mengeluarkan amplop tebal dan memberikannya kepada Imam.

Ragu dan kaget, Imam merasa bingung seolah sedang di alam mimpi.

“Pak, terimalah amplop ini. Jangan ragu, ini rezeki Bapak. Bapak sangat membutuhkannya,” tegasnya.

Habib Bakar seketika turun dari becak itu dan memberikan isyarat kepada Imam agar menerima amplop itu.

Habib Bakar lalu ngeloyor pergi dengan jalan kaki tanpa sepatah kata pun. Wallahu Alam Bishowab.***


Baca Juga

Komentar