Baju Putih Berubah Cokelat, Pengorbanan Paskibraka Kecamatan Larangan Upacara Meski Tergenang Air - Tribunjakarta
Baju Putih Berubah Cokelat, Pengorbanan Paskibraka Kecamatan Larangan Upacara Meski Tergenang Air - Tribunjakarta.com
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Septiana
ISTIMEWALaporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) memiliki tanggungjawab yang besar, untuk mengibarkan bendera merah putih di Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Bagaimana pun kondisi dan situasinya, tugas mulia itu harus tetap ditunaikan dengan dedikasi yang tinggi.
Hal itu pun terlihat pada jajaran Paskibraka Kecamatan Larangan, Kota Tangerang yang menggelar Upacara 17 Agustus dalam situasi yang luar biasa.
Dimana, 25 anggota Paskibra tetap bertugas dengan sepenuh hati, walau kondisi lapangan Stadion Mini Larangan Indah masih tergenang sisa-sisa air.
Lapangan juga banyam lumpur akibat hujan di malam hingga dini hari.
"Rasa bangga sekali, penghargaan setinggi-tingginya pada jajaran Paskibra Larangan. Semua prosesi Upacara Kemerdekaan tetap berlangsung sangat lancar, syahdu bahkan tidak terganggu sedikit pun," kata Caman Larangan, Gunawan Priahutama dalam keterangannya.
"Walau kondisi lapangan tergenang sisa-sisa air hujan tadi malam," imbuhnya.
Putih suci baju Paskibraka pun berubah menjadi kecoklatan karena terciprat lumpur dan genangan air.
Ia pun menjelakan, kronologis situasi yang terjadi genangan cukup tinggi terjadi pada malam hari akibat hujan hingga dini hari.
Sekida pukul 06.00 WIB sempat dilakukan penyedotan oleh petugas Damkar.
Namun lapangan yang luas dan genangan yang cukup tinggi, hingga Pukul 08.00 air cukup masih terlihat.
"Disitu jawaban mereka (paskibraka) tetap jalankan upacara sebagaimana mestinya, demi Indonesia, Merah Putih dan Kota Tangerang. Akhirnya, alhamdulillah semua berlangsung dengan cukup lancar," jelas Gunawan.
Apresiasi atas jiwa nasionalisme, kata Gunawan tak dihaturkan untuk para Paskibra saja.
Namun, seluruh panitia yang bertugas, peserta upacara maupun para tamu undangan.
Pasalnya, walau posisi peserta upacara dan tamu undangan terlihat tidak tergenang air.
Tapi, kondisi lapangan masih dalam kondisi becek air dan tanah, sehingga kondisinya kotor.
Buat Gunawan, situasi ini kini viral diberbagai sosial media, dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak atau orang ternama, adalah hal yang wajar.
Pasalnya, apa yang sudah dilakukan petugas Paskibra Larangan memang patut diapresiasi dan menjadi contoh dedikasi anak muda untuk Indonesia tercinta.
Sementara itu, Nadila Rizki Fauziah asal SMAN 9 Kota Tangerang yang bertugas sebagai pembawa baki menyatakan situasi mengibarkan bedera merah putih di tengah genangan.
Memiliki rasa kebanggakan yang lebih dan tak bisa diungkapkan.
Pasalnya, tetap bisa menjalankan tugas dengan sempurna, walau kondisi lapangan tidak memadai.
"Saat melihat kondisi lapangan, tidak ada rasa kecewa, yang ada dipikiran hanya mau tetap menjalankan tugas dalam kondisi apa pun.
Saat penaikan atau Upacara selesai, perasaan saya hanya haru dan bangga, bahwa saya bisa menjadi bagian dalam situasi yang membanggakan ini.
Semua kami lakukan untuk Indonesia, Merah Putih dan Kota Tangerang," tegasnya.
Komentar
Posting Komentar