Diancam Rusia, Menteri Industri Jepang Janji Tak Akan Jual Sahamnya di Proyek Migas Sakhalin-1 - Tribunnews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Diancam Rusia, Menteri Industri Jepang Janji Tak Akan Jual Sahamnya di Proyek Migas Sakhalin-1 - Tribunnews

Share This

 

Diancam Rusia, Menteri Industri Jepang Janji Tak Akan Jual Sahamnya di Proyek Migas Sakhalin-1

By Choirul Arifin
m.tribunnews.com
2 min

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Menteri Perdagangan dan Industri Jepang, Koichi Haguida menegaskan negaranya akan mempertahankan saham di proyek minyak dan gas Sakhalin-1 di Rusia, Senin (8/8/2022).

Pengumuman ini dibuat usai Presiden Rusia Vladimir Putin merilis dekrit baru yang melarang investor dari negara tidak bersahabat menjual sahamnya yang telah terikat dalam perjanjian bagi hasil (PSA) dengan Moskow.

Dengan rilisnya mengenai aturan tersebut yang dipublikasikan Jumat (5/8/2022), sejumlah investor asing yang memiliki saham pada entitas energi proyek minyak dan gas Sakhalin-1, dilarang menarik diri atau menjual asetnya pada investor lain.

Langkah ini diambil Putin untuk mengantisipasi adanya penurunan produksi pada kilang minyaknya.

Sebelum Putin memberlakukan aturan tersebut, diketahui perusahaan minyak Rusia mengalami penurunan produksi secara drastis, hingga membuat Rusia merugi.

Khawatir produksi minyaknya akan mengalami penurunan berlanjut membuat Rusia akhirnya merilis larangan tersebut.

Dengan aturan baru tersebut, semua aset dan saham para investor bisnis Barat yang meninggalkan perjanjian PSA Rusia akan resmi disita oleh Putin.

Alasan inilah yang membuat Jepang berkomitmen untuk terus mempertahankan 30 persen sahamnya yang ada di kilang Sakhalin-1.

Tak hanya itu ketergantungan Jepang akan produksi minyak Rusia juga menjadi faktor lain mengapa negara sakura ini sulit melepaskan diri dari Rusia.

Kehadiran kilang Sakhalin menjadi penting bagi Jepang, lantaran produksi minyak Rusia dari kilang ini dapat menyumbang 33 juta barel dari keseluruhan impor minyak Jepang.

Meski saat ini Rusia mulai memangkas impor minyak dari Jepang hingga 1,9 juta barel, namun hal tersebut belum cukup mampu memutus ketergantungan Jepang pada produksi energi Rusia.

"Sakhalin-1 adalah sumber non-Timur Tengah yang berharga bagi Jepang, yang 90 persen dari impor minyak mentahnya bergantung pada Timur Tengah," tutup Haguida, dikutip dari Reuters.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages