Hadapi Kondisi Tak Normal dengan Kerja Standar, Jokowi: Gak Akan Jalan, Percaya Saya
Kamis, 18 Agustus 2022 - 10:37 WIB

Jokowi meminta menterinya bekerja di atas standar untuk menghadapi kondisi tak normal. Foto/BiroSetpres
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meminta kepada menterinya agar tidak bekerja secara standar. Menurut Jokowi kondisi saat ini dinilai tidak normal.
Baca juga: Istana Isyaratkan Jokowi Lantik Pengganti Tjahjo Kumolo Pekan Depan
"Oleh sebab itu kita tidak boleh bekerja standar, enggak bisa lagi. Karena keadaannya tidak normal. Kita tidak boleh bekerja rutinitas karena memang keadaannya tidak normal, tidak bisa kita memakai standar-standar baku, standar-standar pakem, ga bisa," tegas Jokowi dalam sambutannya pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).
Baca juga: Istana Isyaratkan Jokowi Lantik Pengganti Tjahjo Kumolo Pekan Depan
"Oleh sebab itu kita tidak boleh bekerja standar, enggak bisa lagi. Karena keadaannya tidak normal. Kita tidak boleh bekerja rutinitas karena memang keadaannya tidak normal, tidak bisa kita memakai standar-standar baku, standar-standar pakem, ga bisa," tegas Jokowi dalam sambutannya pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, Kamis (18/8/2022).
Jokowi meminta para menteri dan kepala daerah agar tidak bekerja sesuai rutinitas. Namun, juga harus memperhatikan faktor makro dan mikronya.
"Para menteri, gubernur, bupati, wali kota juga sama, gak bisa lagi kita bekerja rutinitas, engga bisa. Bekerja hanya melihat makronya saja engga bisa, gak akan jalan, percaya saya. Makro dilihat, mikro dilihat lebih lagi harus detil juga dilihat lewat angka-angka dan data-data karena memang keadaannya tidak normal," kata Jokowi.
Jokowi juga menekankan kembali bahwa saat ini Indonesia dan negara lainnya berada dalam situasi yang tidak mudah dan dinilai sangat sulit.
Baca juga: Monyet Nakal Telepon 911, Kepolisian AS Kena Prank
"Dimulai dari pandemi yang belum pulih dan beberapa negara saat ini masih berada pada angka yang tinggi kemudian muncul perang, muncul krisis pangan, muncul krisis energi, muncul krisis keuangan, inilah yang saya bilang tadi keadaan yang sangat sulit," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar