Pilihan

Komentari Kasus Pembunuhan Brigadir J, Anton Sihombing Usulkan Polri di Bawah Kemendagri - jpnn

 

Komentari Kasus Pembunuhan Brigadir J, Anton Sihombing Usulkan Polri di Bawah Kemendagri

Selasa, 23 Agustus 2022 – 13:27 WIB
Komentari Kasus Pembunuhan Brigadir J, Anton Sihombing Usulkan Polri di Bawah Kemendagri - JPNN.com
Kerabat memegang foto almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat pemakaman kembali jenazah setelah autopsi ulang di Sungai Bahar, Muarojambi, Jambi, Rabu (27/7). PDFI mengungkap hasil autopsi Brigadir J hari ini (22/8). Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan/hp.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Yayasan Putra Puri Tapanuli Sedunia Capt. Dr. Anton Sihombing ikut mengomentari kasus pembunuhan Brigade Novryiansyah Josua Hutabarat alias Brigadir J.

“Kasus pembunuhan Birgadi J sudah mendunia,” kata Anton Sihombing dalam keterangan tertulis pada Selasa (23/8).

Untuk diketahui, Polri secara resmi telah menetapkan lima tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Mereka adalah Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi.

Menanggapi pelaku pembunuhan terhadap Brigadir J, Anton Sihombing mengusulkan kepada pemerintah dan instansi terkait perlu mencermati dan mengkaji tugas kepolisian sehingga lebih profesional dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

“Perlu dikaji lebih mendalam dalam sebuah seminar dengan mengundang peserta dari berbagai ahli sehingga ditemukan hasil yang terbaik,” kata Anton.

Bahan dari seminar itu, menurut Anton, dapat menjadi bahan bagi pemerintah untuk menentukan kebijakan dan keputusan tentang arah dan tugas kepolisian ke depan.

Anton Sihombing menegaskan tidak tertutup kemungkinan instansi Kepolisian menyatu ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sehingga langsung dengan pemerintah pusat maupun daerah karena anggota Polri adalah aparatur sipil negara (ASN).

Doktor Manajemen Ilmu Pemerintahan dan Ketua Dewan Pengawas Universitas Nomensen dan dosen Pascasarjana Universitas Setiagama ini mengharapkan perlunya melakukan pengkajian terhadap keberadaan Polri.

Menurut Anton, Polri adalah penegak hukum yang berbeda dengan TNI AD, TNI AL, TNI AU yang memiliki sistem Komando.

Artinya, kata dia, bisa melakukan penembakan (menembak), terutama saat perang dan ada perintah  komandan dalam situasi yang membahayakan.

“Sangat mustahil seorang prajurit TNI melaksanakan perintah untuk menembak temannya sendiri yang satu Korps,” ujar Anton.

Anton mencontohkan, kalaupun  disuruh atasannya sebagai aparat penegak hukum menembak temannya sendiri yang bukan tahanan resmi dan bukan maling yang mau melarikan diri dan merampok atau melakukan tindak pidana, apakah harus ditembak?

“Hal ini sangat mengerikan,” kata Anton Sihombing sembari menambahkan Yayasan Putra Putri Tapanuli Sedunia sudah mempunyai pengurus dan anggota di negara lain (luar negeri) atau komunitas Diaspora yang putra Tapanuli sangat mengecam kasus penembakan Brigadir J.

Dia menegaskan para pelaku yang terlibat dalam  kasus penembakan Brigadir J harus dihukum berat biar ada efek jera.

Anton Sihombing yang juga Ketua Umum Ikatan Nachoda Niaga Indonesia (INNI) itu mengemukakan tugas polisi adalah mengungkap kejahatan-kejahatan yang terjadi  di tengah  publik demi terwujudnya pemahaman  dan kepuasan masyarakat serta  tegaknya hukum yang berlaku di NKRI.

“Bukan malah menjaga perasaan orang-orang dan pihak tertentu yang terlibat dengan kejahatan. Hal-hal seperti ini sebaiknya dihindari karena Indonesia adalah negara hukum,” ujar Anton.

Oleh karena itu, Anton mengatakan penyidik harus mencari tahu dan segera mengungkap  secara jelas apa motif pembunuhan yang kurang beradab itu sehingga masyarakat mengetahui penyebab yang sebenarnya.

“Tidak perlu ada hal-hal yang disembunyikan,” ujar mantan anggota DPR RI ini.

Menurut Anton, masyarakat Indonesia termasuk yang ada di luar negeri ingin agar kasus ini diungkap secara cepat, jelas dan transparan sehingga diketahui publik apa motif yang sebenarnya.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek