Siap-siap! Pemerintah Beri Sinyal Kenaikan Harga BBM By BeritaSatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Siap-siap! Pemerintah Beri Sinyal Kenaikan Harga BBM By BeritaSatu

Share This

 

Siap-siap! Pemerintah Beri Sinyal Kenaikan Harga BBM

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
2 min
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers secara hibrida pada di Kantor Kementerian Investasi/BKPM pada Jumat
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers secara hibrida pada di Kantor Kementerian Investasi/BKPM pada Jumat

Jakarta, Beritasatu.com -Pemerintah memberikan sinyal akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menyusul gejolak perekonomian global yang menyebabkan fluktuasi harga komoditas. Saat ini pemerintah sudah menganggarkan subsidi BBM sebesar Rp 502 triliun.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan rata-rata harga minyak dunia dari Januari sampai Juli 2022 mencapai US$ 105 per barel. Sedangkan asumsi makro harga minyak di APBN 2022 sebesar US$ 65 sampai US$ 70 per barel. Asumsi kurs dolar dalam APBN adalah Rp 14.500 tetapi rata-rata kurs dollar saat ini adalah Rp 14.750. Begitu juga dengan kuota subsidi dari 23 juta kiloliter menjadi 29 juta kiloliter.

"Tolong teman-teman wartawan sampaikan kepada rakyat, bahwa rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya harus kita siap-siap kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," ucap Bahlil kepada awak media dalam konferensi pers secara hibrida di Kantor Kementerian Investasi/BKPM pada Jumat (12/8/2022).

Saat ini pemerintah membutuhkan anggaran Rp 500 triliun hingga Rp 600 triliun dari APBN untuk subsidi BBM. Angka tersebut sama dengan 25% total pendapatan APBN. “Menurut saya agak tidak sehat, kalau beban negaranya tinggi. Mungkin ini momentum untuk gotong royong, karena untuk menjaga fiskal kita juga agar sehat," kata Bahlil.

Bahlil mengatakan selama ini pemberian subsidi BBM tidak berjalan secara tepat sasaran. Misalnya BBM bersubsidi diberikan kepada mobil dengan kapasitas di atas 500 cc. Menurut Bahlil hal ini tidak fair bagi masyarakat yang seharusnya memakai BBM bersubsidi. Untuk ke depannya pemerintah akan mengarahkan BBM bersubsidi terhadap kendaraan menengah bawah seperti motor di bawah 250cc, angkutan umum, untuk logistik kepentingan rakyat. “Kalau yang lainya mungkin tidak subsidi. Sebagiannya tetap akan kita subsidi, mungkin ada akan ada perubahan, karena apbn kita terlalu tinggi sekali,” kata Bahlil.

Dia mendukung pelaksanaan penggunaan aplikasi MyPertamina agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. My Pertamina menjadi instrumen digitalisasi untuk kanalisasi agar subsidi BBM tepat sasaran. Sebab minyak subsidi ini bukan untuk orang kaya, jika tidak ada MyPertamina pemerintah tidak bisa mengetahui siapa saja masyarakat yang menikmati BBM bersubsidi.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: Investor Daily

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages