Strategi Kemenkes Bangkitkan Layanan Kesehatan Usai Pandemi Covid-19 | merdeka.com

Advertisement
Merdeka.com - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pemerintah melakukan pelbagai hal untuk membangkitkan layanan kesehatan pascapandemi Covid-19. Layanan ini bersifat siaga, antisipatif, responsif, dan tangguh dalam menghadapi ancaman masalah kesehatan.
Menurut Dante, penyiapan layanan kesehatan ini belajar dari pandemi Covid-19. Saat pandemi, pemerintah dihadapkan pada penanganan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Upaya membangkitkan layanan kesehatan pascapandemi berupa transformasi sistem kesehatan yang fokus pada enam pilar. Salah satunya, transformasi layanan rujukan yang bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan kepada masyarakat.
Advertisement
Sebagai wujud transformasi rujukan, Kementerian Kesehatan mengembangkan layanan unggulan dan jejaring pelayanan rujukan untuk penanganan empat penyakit tidak menular yakni stroke, kanker, jantung, dan ginjal. Jumlah penyakit ini terus meningkat serta menjadi penyebab utama kematian dan berkontribusi pada besarnya biaya kesehatan.
"Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan layanan kesehatan terhadap penyakit katastropik terutama di Daerah Terluar, Pedalaman dan Kepulauan (DTPK). Kita perlu dorong, karena pelayanan rujukan rumah sakit sangat penting untuk masyarakat," kata Dante melalui keterangan tertulis, Kamis (11/8).
Sementara untuk layanan penyakit jantung, pemerintah menyediakan akses pemasangan ring jantung. Saat ini, belum banyak kabupaten/kota yang mampu melakukan pemasangan ring jantung. Tak jarang, pasien harus menunggu dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, pasien terpaksa keluar negeri untuk melakukan pemasangan ring jantung.
"Transformasi ini harus segera kita lakukan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan di Indonesia. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi mengantre lama demi bisa berobat," ucap Dante.
Melalui transformasi ini, 514 kabupaten/kota ditargetkan memiliki rumah sakit yang mampu melakukan pelayanan kesehatan untuk keempat penyakit tersebut.
"Visi mempercepat cakupan pelayanan rumah sakit untuk 4 penyakit katastropik sedang kita lakukan dengan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Kita targetkan 34 provinsi memiliki minimal 1 RS tingkat paripurna/utama dan 507 kabupaten/kota memiliki minimal 1 RS tingkat menengah," jelas dia.
Demi mencapai target tersebut, pengembangan layanan rumah sakit akan dilakukan bertahap. Tahap pertama, progresnya ditargetkan mencapai 50% di tahun 2025, sedangkan tahap kedua ditargetkan rampung 100% di 2027.
Dante menekankan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk mewujudkan target tersebut. Dibutuhkan komitmen dan kolaborasi lintas sektor, termasuk sektor swasta untuk membantu pemerataan akses dan peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih optimal.
"Banyaknya rumah sakit swasta dengan sumber dayanya diharapkan dapat berperan aktif untuk mendukung program pemerintah yakni mengembangkan center of excellence dan mengembangkan layanan prioritas Kardiovaskular, Kanker, Stroke dan Uronefrologi. Kita perlu perkuat dalam kerangka penyediaan layanan kesehatan yang bermutu, berkualitas dan mudah diakses masyarakat," kata Dante.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar