Uni Eropa Dukung Vaksin Booster Kedua Covid-19 untuk Lansia
Selasa, 12 Juli 2022 | 18:38 WIB
Oleh: Unggul Wirawan / WIR
Brussels, Beritasatu.com- Badan kesehatan Uni Eropa (UE) pada Senin (11/7/2022) merekomendasikan vaksin booster kedua Covid-19 untuk semua orang di atas 60 tahun. Seperti dilaporkan Reuters, rekomendasi itu diberikan untuk orang-orang yang rentan secara medis, di tengah peningkatan baru infeksi dan rawat inap di seluruh Eropa.
Saat vaksin virus corona yang ada terus memberikan perlindungan yang baik terhadap rawat inap dan kematian, efektivitas vaksin telah terpukul seiring dengan berkembangnya virus.
Badan kesehatan Uni Eropa sejak April merekomendasikan vaksin booster kedua hanya untuk mereka yang berusia lebih dari 80 tahun dan yang paling rentan.
Rekomendasi baru ini diharapkan dapat memfasilitasi keputusan nasional untuk mempercepat kampanye vaksinasi, yang telah melambat hingga hampir terhenti dalam beberapa bulan terakhir.
“Kita saat ini melihat peningkatan tingkat pemberitahuan kasus Covid-19 dan tren peningkatan penerimaan dan hunian di rumah sakit dan ICU di beberapa negara terutama didorong oleh sublineage BA 5 dari Omicron (varian virus corona),” kata Andrea Ammon, Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).
"Ini menandakan dimulainya gelombang Covid-19 baru yang tersebar luas di seluruh Uni Eropa," katanya, seraya menambahkan bahwa memberikan dorongan kedua kepada orang-orang yang berusia di atas 60 tahunan dan rentan secara medis sekarang akan mencegah sejumlah besar kasus rawat inap dan kematian.
Pembuat vaksin, seperti Moderna Inc dan mitra Pfizer Inc dan BioNTech, telah menguji versi vaksin Covid-19 mereka yang dimodifikasi untuk memerangi varian Omicron BA.1.
Meskipun mengatakan vaksin tersebut menghasilkan respon imun yang baik terhadap BA.1 dan varian yang lebih baru beredar, mereka melihat respon yang lebih rendah terhadap BA.4 dan BA.5.
European Medicines Agency (EMA mengharapkan vaksin generasi berikutnya pertama disetujui pada bulan September. Saat ini, EMA sedang meninjau dua varian vaksin yang diadaptasi.
"Sementara itu, penting untuk mempertimbangkan penggunaan vaksin resmi saat ini sebagai vaksin booster kedua pada orang yang paling rentan," kata Direktur Eksekutif EMA Emir Cooke.
Pada Senin, ECDC menambahkan tidak ada bukti yang jelas untuk mendukung pemberian dosis booster kedua kepada orang-orang di bawah usia 60 tahun yang tidak berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Komentar
Posting Komentar