Upacara HUT RI di Ponpes Abu Bakar Ba'asyir, Menko PMK Bicara Nilai Kebangsaan - detik

 

Upacara HUT RI di Ponpes Abu Bakar Ba'asyir, Menko PMK Bicara Nilai Kebangsaan

By Bayu Ardi Isnanto
detik.com
2 min
Foto: Ustaz Abu Bakar Ba
Foto: Ustaz Abu Bakar Ba'asyir mengikuti upacara HUT ke-77 RI di Ponpes Ngruki.
Sukoharjo -

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy memimpin upacara HUT ke-77 di Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo. Dia berpesan kepada santri agar terus produktif menyongsong bonus demografi.

Upacara digelar mulai pukul 07.00 WIB di lapangan Ponpes Al-Mukmin. Turut menyaksikan pula pendiri Ponpes Al-Mukmin Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi dan Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho.

Selaku inspektur upacara, Muhadjir memulai pidato dengan mengajak masyarakat untuk bersyukur atas nikmat kemerdekaan. Kemudian dia menyebut bahwa para santri akan menjadi ujung tombak Indonesia mencapai masa keemasan.

"Kalau penduduk usia produktif ini bekerja dengan produktif dengan dukungan akhlak yang mulia insyaallah kita akan bisa memanen menjadi negara maju tersebut," kata Muhadjir, Rabu (17/8/2022).

Dia berpesan agar para santri belajar dan bekerja keras dalam mendalami ilmu agama. Namun dia mengingatkan agar santri juga memperkuat ilmu umum.

"Saya berpesan kepada santriwan dan santriwati Al Mukmin ini untuk terus belajar, jangan pernah menyerah bekerja keras untuk mencapai keunggulan. Dalami ilmu agama sedalam-dalamnya, seluas-luasnya, tetapi jangan lupa juga dalami pengetahuan umum yang sangat penting untuk bekal kehidupan kita di dunia ini," ujarnya.

"Kita sadar betul tanpa keunggulan di dunia maka kita juga tidak akan mungkin berkeunggulan di akhirat. Kenapa, karena apa yang kita tanam selama di dunia ini pada dasarnya akan kita panen di dalam kehidupan akhirat kelak," imbuhnya.

Dia pun berbicara mengenai hak dan kewajiban rakyat Indonesia. Setiap masyarakat diminta menjunjung tinggi nilai kebangsaan.

"Karena itu tidak boleh ada satupun anak bangsa yang merasa bukan menjadi bagian dari bangsa Indonesia," katanya.

"Konsekuensinya, maka sekaligus kita berkewajiban untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan yang ditanamkan oleh para founding father, para pahlawan, para ulama, para syuhada yang ikut bersama-sama membangun Negara Republik Indonesia ini dan sekaligus ikut berjuang mati-matian untuk kemerdekaan Republik Indonesia," katanya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya