Wali Syekh Abdul Qodir Telat Nikah Ditegur Nabi Muhammad: Kapan Mau Menikah?
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fassets.pikiran-rakyat.com%2Fcrop%2F145x73%3A594x387%2Fx%2Fphoto%2F2022%2F03%2F17%2F4089679411.jpg)
PORTAL MAJALENGKA - Wali Allah Syekh Abdul Qodir Jailani disebut telat nikah hingga ditegur Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW mendatangi Syekh Abdul Qodir Jailani untuk segera melakukan nikah.
Syekh Abdul Qodir Jailani telat menikah dan menurut riwayat yang diceritakan menikah pada usia 51 tahun.
Meski demikian, Syekh Abdul Qodir Jailani dikaruniai banyak keturunan.
Yakni, memiliki 20 putera dan 20 puteri dari empat orang istri.
Dikisahkan, Syaikh Abdul Qadir Jailani yang hidup ratusan tahun setelah Nabi, pernah didatangi Nabi Muhammad SAW.
Syekh Abdul Qodir Jailani dalam kurun waktu agak lama tidak tak menikah, sehingga Nabi SAW datang menegurnya.
Nabi Muhammad menanyakan kapan akan menikah."Mengapa kamu tidak menikah?"
Dalam riwayat yang dituturkan salah satu muridnya, as-Suhrawardi, Syekh Abdul Qodir Jailani pernah ditanya oleh seseorang mengenai alasannya menikah.
Penanya itu sepertinya penasaran kenapa Syekh Abdul Qodir Jailani yang mengajarkan “at-tabarrau minal haul wal quwwah” tetap menikah.
Di mana, menikah merupakan perilaku orang awam yang identik dengan di antaranya hawa nafsu mencintai dan berahi.
Dengan jelas beliau menjawab,
“Aku menikah karena aku diperintah langsung oleh Rasulullah SAW untuk menikah: Menikahlah engkau!"
Dalam kitabnya berjudul Futuh Al-Ghaib , Syekh Abdul Qodir Jailani menyinggung perihal perkawinan dan nasehat.
Terutama bagi mereka yang ingin menikah tapi dalam kondisi miskin.
Syaikh Abdul Qadil Jailani mengatakan apabila timbul di dalam benakmu keinginan untuk menikah, padahal kau fakir dan miskin maka bersabarlah.
Dan berharaplah senantiasa akan kemudahan dari-Nya, yang membuatmu berkeinginan seperti itu, atau yang mendapati keinginan semacam itu di dalam hatimu
Niscaya Allah akan menolongmu, entah dengan menghilangkan keinginan itu darimu atau dengan memudahkanmu menanggung beban hidupmu itu.
Dengan mengaruniaimu kecukupan, mencerahkanmu dan memudahkanmu di dunia dan akhir. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar