Bantu Kinerja TNI AL, ITS Kembangkan Lampu Morse Otomatis
Kamis, 8 September 2022 11:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan lampu bernama Automorse yang dapat membantu Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dalam komunikasi di laut. Inovasi tersebut muncul untuk menyelesaikan masalah lampu komunikasi di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang masih manual.
Hal itu bisa membuat pekerjaan menjadi lebih lambat dan rentan terjadi human error. Hal tersebut membuat Sangsaka Wira Utama, seorang mahasiswa Departemen Teknik Fisika terbesit ide untuk menciptakan sistem yang dapat menerjemahkan lampu morse secara otomatis.
Wira mengungkapkan bahwa Automorse ini menggunakan sistem pengirim dan penerima sandi flashlight. Dengan sistem yang dapat bekerja secara otomatis dan terenkripsi berbasis image processing. Sistem yang dikembangkan Wira bersama dua rekannya yaitu Tadeus Pantryan Simarmata dan Niza Rosyda ini menggunakan sistem komputasi digital yaitu Smart Flash Processing System (SFPS).
SFPS tersedia juga dalam bentuk aplikasi yang dapat terintegrasi dengan lampu. Awalnya dilakukan penyempurnaan SFPS dari hasil pengujian yang telah berhasil mengirim dan menerima pesan secara akurat. Adapun penyempurnaan meliputi penggunaan material sesuai standar militer, sistem keamanan data, baterai, dan banyaknya kalimat yang diterima serta dikirim.
Adanya penyempurnaan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi SFPS. Setelah disempurnakan, Automorse dapat dioperasikan di luar area ruangan kontrol. “Serta meminimalisir risiko operator flashlight yang rentan terjadi human error,” ungkap Wira dikutip dari laman resmi ITS pada Kamis, 8 September 2022.
Sistem Automorse ini memiliki bagian perangkat lunak yang berfungsi untuk mengendalikan perangkat keras dan menerjemahkan sandi. Sementara, untuk perangkat keras ini berbentuk persis lampu sorot berlapis baja dan mikrokontroler. Di dalam lampu sorot tersebut terdiri beberapa komponen yaitu lampu LED, webcam, dan mikrokontroler.
Bersama timnya, Wira telah merencanakan strategi pemasaran produk, yakni dengan membidik target pasar pada Koarmada II TNI AL. Inovasi ini diharapkan dapat menggantikan alat komunikasi sandi konvensional yang terpasang di kapal laut. Tak berhenti di situ, mahasiswa teknik ini berencana akan menjalin kerja sama dengan industri alutsista nasional yaitu PT PAL Indonesia.
Berbagai upaya akan terus dilakukan untuk pengembangan produk hingga dapat menginstalasi 20 KRI. Namun, sebagai inovator mereka terkendala menembus pasar jika tidak memiliki relasi bisnis ke pemerintahan. “Kami berharap ITS membuka jalur khusus alumni agar dapat membantu pemasaran produk kami dan melakukan pendampingan secara berkala,” ucap Wira.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Kursi pelontar fitur untuk menyelamatkan pilot dan kopilot saat keadaan darurat
Pesawat Bonanza TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Tak Dilengkapi Kursi Lontar
1 jam lalu
Danpuspenerbal Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan menyebut pesawat TNI AL jenis G-36 Bonanza tak dilengkapi dengan kursi lontar.
Spesifikasi Pesawat G-36 Bonanza T-2503 yang Jatuh di Selat Madura
2 jam lalu
Pesawat G-36 Bonanza T-2503 TNI AL jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), perairan Selat Madura
Pesawat TNI AL Jatuh di Selat Madura, Danpuspenerbal: Kondisinya Layak Terbang
2 jam lalu
Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan menjelaskan, pesawat TNI AL jenis G-36 Bonanza saat jatuh di Laut Selat Madura sedang dalam kondisi baik.
Kiat Berkarier di Bidang IT dari CEO SEMIVA
3 jam lalu
Simak tips dari CEO SEMIVA untuk berkarier di bidang IT.
Profil Pesawat G-36 Bonanza T-2053 TNI AL yang Jatuh di Selat Madura
3 jam lalu
Pesawat G-36 Bonanza T-2503 milik TNI Angkatan Laut mengalami kecelakaan, jatuh saat latihan
Titik Pesawat Bonanza TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Terdeteksi
17 jam lalu
TNI AL mengerahkan 7 KRI, 1 Pesud CN235, 2 helikopter, 2 KAL, 2 tim Kopaska, dan 2 tim-tim penyelam untuk mencari pesawat tersebut.
Pencarian Pesawat TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Masih Terus Dilakukan
20 jam lalu
TNI AL mengerahkan 13 KRI, 1 KAL,1 Tim Kopaska, dan 1 Tim Penyelam, untuk membantu proses pencarian pesawat udara jenis G-36 Bonanza T-2503.
Pesawat Latih Bonanza TNI AL Jatuh di Alur Pelayaran Barat Surabaya
21 jam lalu
TNI AL mengerahkan 13 KRI, 1 KAL,1 Tim Kopaska, dan 1 Tim Penyelam untuk melakukan pencarian.
Keharuan Warnai Penyambutan Kepulangan Pasukan Penjaga Perdamaian TNI AL dari Libanon
4 hari lalu
Suasana haru terlihat saat anggota keluarga prajurit Maritime Task Force 28-M TNI AL menyambut kepulangan 119 personel itu di Dermada Koarmada II.
Komentar
Posting Komentar