Jokowi Ingatkan Tantangan Ekonomi ASEAN Semakin Berat - Beritasatu
Jokowi Ingatkan Tantangan Ekonomi ASEAN Semakin Berat
Minggu, 13 November 2022 | 16:12 WIB
Oleh: Novy Lumanauw / FER

Phnom Penh, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tantangan ekonomi negara-negara ASEAN semakin berat akibat adanya ancaman resesi global yang mengadang tahun depan.
Jokowi mengungkapkan, terdapat tiga hal utama yang menjadi fokus ASEAN untuk mengatasi tantangan ekonomi di kawasan.
"Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi rata-rata masih terus positif, namun kedepannya, tantangan ekonomi kawasan akan semakin berat apalagi dengan ancaman resesi. Untuk itu, saya ingin fokus pada tiga hal," kata Kepala Negara saat berbicara pada ASEAN Global Dialogue Ke-2 : Post Covid-19 Comprehensive Recovery di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (13/11/2022).
Pertama, penguatan fiskal negara-negara ASEAN. Presiden Jokowi menyatakan bahwa perlu diciptakan ruang bagi terciptanya stabilitas keuangan. Selain itu, efisiensi belanja dan pengalokasian ke program mitigasi dampak krisis harus menjadi prioritas, termasuk jaring pengaman bagi rakyat kurang mampu.
"Dukungan pada sektor yang memiliki dampak terhadap ekonomi kawasan juga harus diprioritaskan. Bank Pembangunan Asia telah mengidentifikasinya, seperti pariwisata, agro-processing, dan tekstil. Sektor-sektor ini penting karena melibatkan UMKM yang mewakili 90% dunia usaha Asean," jelas Jokowi.
Kedua, penguatan dukungan keuangan internasional. Presiden Jokowi menyatakan pentingnya peran lembaga keuangan internasional merespon krisis dan meminimalisasi dampak yang diakibatkan melalui berbagai instrumen keuangan yang fleksibel.
"Ada instrumen yang sifatnya darurat sehingga bisa cepat digunakan saat krisis, dan lebih penting dari itu perlu ada instrumen yang berfungsi mencegah krisis. Dukungan ini penting bagi Asean untuk antisipasi memburuknya krisis ke depan, salah satunya dengan perkuat infrastruktur keuangan di kawasan, termasuk sinergi kebijakan finansial," katanya.
Ketiga, perdagangan dunia harus diatur dengan mempertimbangkan hak pembangunan negara berkembang. Presiden Jokowi menyoroti kesulitan yang dialami negara-negara berkembang saat ingin melakukan hilirisasi.
"Apakah dengan mengekspor bahan baku mentah negara berkembang dapatkan keuntungan yang memadai? Jawabannya tidak. Untuk itu, negara berkembang terus memperjuangkan hak untuk hilirisasi. Kita harus berkolaborasi erat dan bekerja sama untuk menghadapi krisis yang terjadi saat ini," kata Jokowi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: Investor Daily