Koalisi MDS Kuak Penyebab 80 Persen Pantura Jateng Banjir Akhir 2022 - CNN Indonesia

 

Koalisi MDS Kuak Penyebab 80 Persen Pantura Jateng Banjir Akhir 2022

CNN Indonesia
6-7 minutes
Sabtu, 28 Jan 2023 10:23 WIB

Koalisi MDS membeberkan hasil investigasi mereka yang membuat hampir 80 persen pantura Jateng banjir pada akhir 2022 hingga awal 2023 ini.

Foto udara kondisi banjir bandang yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/1/2023). (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Jakarta, CNN Indonesia --

Koalisi sipil Maleh Dadi Segoro (MDS) mengungkapkan hampir 80 persen wilayah di sepanjang jalur pantai utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng) yang terendam banjir pada akhir 2022 sampai awal 2023.

Beberapa wilayah tersebut di antaranya adalah Brebes, Tegal, Pemalang, Batang, Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, dan Demak.

Koalisi MDS menilai banjir parah yang terjadi di sejumlah wilayah tersebut bukan semata-mata diakibatkan curah hujan yang tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam hasil investigasinya yang berjudul 'Banjir Jawa Tengah Akhir 2022-Awal 2023: Pemerintah Hanya Lihat-Lihat', koalisi menemukan faktor lain yang turut memicu banjir di hampir seluruh wilayah Pantura Jateng itu.

Di Simpang Lima Semarang, banjir terjadi secara rutin setiap hujan turun. Koalisi mengidentifikasi banjir di Simpang Lima bukan hanya karena drainase buruk, tetapi juga  dampak alih fungsi lahan.

Simpang Lima yang awalnya area rawa dan perkampungan, kemudian disulap menjadi pusat pemerintahan Jawa Tengah,  dan kemudian menjadi pusat bisnis Semarang.

"Perubahan ruang di hulu daerah aliran sungai (DAS) Garang-tempat di mana Kawasan Simpang Lima berada-pun ikut memengaruhi banjir yang terjadi di Kawasan Simpang Lima," dikutip dalam laporan tersebut, Kamis (26/1).

Kemudian banjir di 7 kelurahan di sekitar Jalan Raya Kaligawe Semarang, koalisi mengidentifikasi terdaoat dua faktor utama yang menyebabkan banjir yakni geografis dan masalah pompa.

Secara geografis, wilayah tersebut berada di cekungan atau memiliki lokasi paling rendah dari wilayah lainnya. Kedua, mengenai pompa, yaitu kerusakan pompa dan kurangnya kapasitas pompa. Keduanya menjadi faktor penyebab banjir pada 2017, 2018, 2021, dan 2023.

Di kawasan Pantai Marina, banjir merendam puluhan rumah. Selain cuaca ekstrem, banjir di wilayah ini juga disebabkan tanggul yang jebol.

Sementara itu, di Kabupaten Semarang, Koalisi menyimpulkan terjadi sebagai kombinasi dari bentang alam di hulu sungai yang sudah rusak, baik karena adanya penebangan pohon maupun karena kurangnya penghijauan, dengan curah hujan yang tinggi menjadi penyebab banjir.

Selanjutnya, di Kabupaten Demak dan Meteseh, 23 desa terendam banjir rob selama berpekan pekan.

Koalisi mengungkap pembangunan infrastruktur raksasa penanganan banjir di Semarang dan sekitarnya, Tol dan Tanggul Laut Semarang-Demak (TTLSD) yang memperparah banjir rob di Pesisir Kabupaten Demak.

Investigasi atas penyebab banjir Pantura Jateng di akhir 2022 lalu tersebut dilakukan Koalisi MDS yang terdiri dari aktivis sampai akademisi. Mereka adalah Eka Handriana; Bagas Kurniawan; Risal Ubaidillah; Bagas Yusuf Kausan;Iqbal Alma Ghosan Altofani; Bosman Batubara;

Lalu, Masnuah; Cornel Gea; Arip Syamsuddin; Fajar M Andhika; Nurlaely Yuniati; dan (13) Mila Karmilah. Investigasi koalisi itu dilakukan dengan multimetode: wawancara sampai pengecekan langsung ke lapangan.

CNNIndonesia.com telah meminta tanggapan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ihwal hasil investigasi koalisi MDS itu Namun, hingga tulisan ini ditulis, Ganjar belum juga merespons.

Meskipun demikian, saat banjir terjadi, Ganjar terpantau mendatangi langsung lokasi-lokasi terdampak. Salah satunya di kawasan Pantai Marina, Semarang. Ia mengatakan hal itu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab seorang kepala daerah terhadap warganya.

"Saya perlu turun sebagai bentuk tanggung jawab. Juga untuk check and balance. Apakah laporan ke atas sudah sesuai fakta lapangan. Apakah keluhan masyarakat sudah ditindaklanjuti dengan maksimal," kata Ganjar, Senin (2/1).

Beberapa hari sebelumnya, Ganjar juga mengimbau masyarakat mewaspadai cuaca buruk yang diprediksi berlangsung hingga awal 2023.

"Kami minta masyarakat untuk siaga, karena kondisi ini diperkirakan oleh BMKG sampai tanggal 3 Januari 2023, sehingga tiap hari harus siaga penuh. BPBD beserta relawan saya minta untuk menyiapkan kondisi kedaruratan, seperti logistik, peralatan rescue, termasuk titik-titik yang diperlukan evakuasi," katanya pada akhir Desember 2022 lalu.

Mengutip dari situs Pemprov Jateng, Ganjar mengupayakan berkomunikasi lintas sektor untuk menangani banjir terutama di Kabupaten Kudus hingga Kendeng.

Koordinasi pun dilakukan dengan Kementerian PUPR yang dipimpin Menteri Basuki Hadimuljono.  Pasalnya, selain disebabkan curah hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan pendangkalan sungai di sejumlah wilayah Pantura Jateng.


Kemudian di Kabupaten Grobogan, mendorong penanggulangan dengan melakukan perbaikan tanggul jebol di Sungai Lusi, Desa Karangsari, Brati, Grobogan, dan penanganan daerah pegunungan yang gundul.

"Sebenarnya kalautanggulnya tidak terlalu sulit, tinggalnambal saja. Tapiproblemnya ini mesti jangka panjang, sehingga SungaiLusi mesti segera ditangani dengan perubahan cuaca yang cukup ekstrem ini. Kita nggak mau tahun depan nanti terjadi lagi," kata Ganjar, 13 Januari lalu.

Buka halaman selanjutnya

Penjelasan BNPB soal banjir besar Jateng

BACA HALAMAN BERIKUTNYA



[Category Opsiin, Media Informasi]

[Tags Banjir Rob, Featured, Pilihan]



Baca Juga

Komentar