3 Provokator Penyebar Hoaks Pembakaran Rumah Ibadah di Tual Ditangkap Halaman all - Kompas.com
AMBON, KOMPAS.com - Aparat kepolisian di Kota Tual, Maluku, menangkap tiga orang yang diduga sebagai provokator penyebar isu pembakaran rumah ibadah saat bentrok warga pecah di wilayah tersebut pada Kamis (2/2/2023).
Ketiga penyebar hoaks pembakaran rumah ibadah yang ditangkap yakni MTB, ABS, dan ZBN.
Kepala Bidang Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, para provokator penyebar hoaks pembakaran rumah ibadah ini ditangkap setelah polisi melakukan pengembangan atas kasus tersebut.
Video Terkini
“Tiga provokator penyebar hoaks yang menyebarkan informasi bahwa mushala telah dibakar di Tual itu sudah ditangkap kemarin, mereka adalah MTB, ABS, dan ZBN," kata Roem kepada Kompas.com, Sabtu (4/2/2023).
Menyebarnya informasi pembakaran rumah ibadah di Kota Tual saat bentrokan terjadi membuat situasi di wilayah itu semakin tidak kondusif.
"Mereka ini provokator yang menyebarkan isu rumah ibadah dibakar kemarin,” tutur dia.
Menurutnya setelah ditangkap, ketiga pelaku penyebar hoaks ini langsung digelandang ke kantor Polres Tual untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
“Mereka sudah diperiksa dan sudah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini ditahan,” ucap dia.
Roem menegaskan, saat ini situasi di Kota Tual sudah sangat aman dan kondusif. Karena itu ia meminta warga agar tidak lagi terprovokasi dengan isu yang tidak bertanggung jawab.
"Sekali lagi kota Tual saat ini sudah sangat aman dan kondusif. Semua aktivitas telah normal kembali," ujarnya.
Terkait penangkapan tiga tersangka penyebar hoaks pembakaran rumah ibadah itu, Roem menegaskan, aparat kepolisian tidak akan menolerir siapa pun yang mencoba menyebarkan informasi hoaks yang berisiko menimbulkan permusuhan di masyarakat.
“Kondisi Kota Tual saat ini sudah sangat kondusif jadi jangan lagi ada yang mau menyebar kebencian dan hoaks karena pasti akan diproses,” beber dia.
Diberitakan sebelumnya, dua kelompok warga di Kota Tual, Maluku terlibat bentrokan pada Selasa malam (31/1/2023) hingga Rabu (1/2/2023) pagi.
Bentrokan kedua kelompok itu pecah setelah seorang warga yang diketahui berinisial SB (59) terkena anak panah di bagian kepala saat sedang duduk bersama sejumlah rekannya di sebuah pangkalan ojek tak jauh dari kantor Wali Kota Tual pada 22.00 WIT.
Diduga korban dipanah oleh seseorang yang berboncengan dengan sepeda motor yang melintas di lokasi kejadian.
Saat itu teman-teman korban sempat mengejar terduga pelaku namun motor yang dikejar itu lolos dan berhenti di salah satu kawasan.
Akibat kejadian itu, kerabat korban yang marah langsung melakukan penyerangan ke salah satu kelompok warga hingga terjadilah bentrokan tersebut.
Selain menyebabkan 33 orang terluka, termasuk lima anggota polisi. Bentrokan itu juga menyebabkan sejumlah rumah warga dibakar massa.
Komentar
Posting Komentar