5 Poin Pernyataan Selandia Baru soal OPM Sandera Pilot Susi Air
PM Selandia Baru Chris Hipkins. Pemerintah Selandia Baru rilis lima poin pernyataan soal OPM sandera pilot Susi Air. (AFP/MARTY MELVILLE)
Jakarta, CNN Indonesia --
Selandia Baru buka suara usai Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera pilot Susi Air dari negara itu, Philip Mehrtens, sejak 7 Februari di Papua.
Pada Selasa, OPM merilis foto dan video kondisi pilot Susi Air tersebut. Dalam rekaman itu, ia dikawal anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membawa panah dan senjata api.
Di salah satu video, Mehrtens juga menyampaikan pesan singkat bahwa dirinya ditangkap OPM.
"Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam," ujar Mehrtens.
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru (MFAT) memberikan sederet komentar terkait penyanderaan Mehrtens kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/2).
1. Ungkap kondisi Mehrtens
Juru Bicara MFAT mengungkapkan kondisi Mehrtens saat disandera OPM.
"MFAT telah menerima laporan bahwa warga Selandia Baru dalam keadaan sehat," kata jubir itu.
2. Jadi prioritas
MFAT juga menggarisbawahi insiden ini dan menyebut Mehrtens menjadi prioritas pemerintah.
"Kesejahteraan warga Selandia Baru itu, yang menjadi inti dari situasi ini adalah prioritas utama kami," lanjut jubir tersebut.
3. Bekerja sama dengan RI
Mengawal kasus penyanderaan Mehrtens, pemerintah Selandia Baru dan Indonesia juga bekerja sama dan terus menjalani komunikasi untuk menjamin keamanan pilot itu.
"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia untuk memastikan pembebasan warga Selandia Baru dengan aman," kata jubir lagi.
4. Dukung keluarga
Tak hanya itu, MFAT juga menegaskan dukungan mereka terhadap keluarga Mehrtens yang di Selandia Baru maupun di Indonesia.
"Kami juga mendukung keluarga warga Selandia Baru, baik di sini, di Aotearoa, maupun di Indonesia," ujar Jubir.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Selandia Baru di Jakarta juga menyatakan menyediakan dukungan konsuler untuk keluarga Mehrtens.
5. Keluarga perlu privasi
MFAT menyatakan bahwa keluarga Mehrtens memerlukan privasi saat menghadapi situasi yang sulit ini.
"Mereka meminta privasi pada saat yang sangat menantang ini," kata jubir MFAT lagi.
Tak hanya kementerian itu, Kedubes Selandia Baru di Jakarta juga menyatakan hal serupa.
Selain itu, Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins menegaskan pemerintah akan "meminimalkan" komentar publik terkait Philip, demikian dikutip Stuff.
(isa/bac)
Komentar
Posting Komentar